Mohon tunggu...
Noval Farhan
Noval Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya berkerja sebagai abdi Tuhan

hamba yang mencoba taat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Intisari Ketaatan

7 November 2023   06:58 Diperbarui: 7 November 2023   07:16 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Wattpad on Pinterest

Ruangan suci yang suram, di sirami cahaya pucat ketakwaan. Intisari kehidupan terasa penuh dalam gelas berkilauan. Namun, di sini pula terdapat rasa pahit yang menyiksa, akibat kejamnya beragama yang menilai kita tanpa ampun.


Mereka bilang kita adalah dosa, kita adalah kesalahan, sementara kita hanya mencari kebahagiaan dalam cinta. Di bawah daun-daun lembut dan kuncup bunga yang indah, Kita merasa seperti anggur yang diinjak, hancur dalam kesakitan.


Tapi jauh di dalam jiwamu, engkau adalah misteri yang menggoda, Seperti anggur yang tersembunyi di balik daun anggun. Intisarimu ranum seperti anggur yang merah berkilau, Dalam cinta yang kita temukan, kita berdua adalah Aroma yang berpadu.


Di bawah kesucian yang tak berbelas kasih, Kita menjalani cinta yang terlarang dengan semangat yang mendalam. Intisari kita adalah hasrat yang tak terbendung, Walau ketakwaan mencoba memisahkan kita dengan keangkuhan.

Kita menemukan cahaya dalam kegelapan yang mengejutkan, kita bersatu dalam kehangatan yang tak tergoyahkan.


Dalam dirimu, aku menemukan surga yang hilang, Seperti rahasia anggur yang terpendam dalam hati. Intisari dirimu adalah hasrat yang memabukkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun