Latar tempat menjadi batas angan
Tersekat oleh kokohnya tembok perbatasan
Arah mataku berkeliaran tak beraturan
Mencarimu yang kini langka dipandangan
Mencintaimu tak semudah membalikkan telapak tangan
Butuh waktu dan perjuangan
Menanti harapan yang tak terbalaskan
Walau realitanya aku yang berjuang sendirian
Aku yang mencintaimu tanpa alasan
Namun, aku baru tersadarkan
Berjuang sendirian sungguh melelahkan
Hingga akhirnya ku hilangkan dikau dari pikiran
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!