Mohon tunggu...
Naurah Nazhifah Azzahra
Naurah Nazhifah Azzahra Mohon Tunggu... Jurnalis - @nouranazhif

A human who learning to be human and humanize human.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Buku Isti'ab Karya Fathi Yakan

26 Februari 2020   06:55 Diperbarui: 27 Mei 2020   00:43 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabar, seorang da'i sudah seharusnya melakukan proses takwin secara gradual, melihat latar belakang mad'u yang beragam. Tawadhu', dicontohkan oleh Rasulullah ketika meninggalkan sejenak mimbar saat seorang arab ingin bertanya tentang agamanya, juga saat Gubernur Mada'in kedatangan orang dari Syam yang tiba-tiba menyuruhnya untuk membawakan sekantung buah tin secara cuma-cuma.

Memberi kemudahan bukan mempersulit, artinya menyampaikan islam sebagai rahmatan lil 'alamin, bukan dengan membebani mad'u. Lemah lembut, bukan dengan kekerasan. Murah senyum, sebab hakikat diri tergambar dari wajah yang kita perlihatkan. 

Pemurah, yang sudah banyak dicontohkan oleh para sahabat, juga di dalam buku ini dikisahkan tentang seorang Yahudi yang dihutangi oleh Rasulullah kemudian masuk Islam melihat kemurahan hati beliau berupa tambahan uang pasca Umar menghardik si penagih sebab kesal dengan celaannya terhadap Rasulullah. 

Dan yang terakhir membantu orang lain, disebutkan dalam suatu hadits, 'sungguh kau tidak akan dapat memenuhi dakwah dengan harta, maka penuhilah dengan akhlak dan amal-mu'.

Setelah berhasil menelusuri ke dalam diri da'i, selanjutnya adalah Isti'ab Dakhali/ isti'ab internal. Di mana, kita akan menyusuri 2 tahapan pemberdayaan orang-orang yang sudah ada dalam wadah pergerakan. 

Pertama ialah isti'ab aqadi dan tarbawi. Isti'ab ini ialah ketika kita mampu berbicara kepada mad'u sebagai manusia dan kepada manusia, bukan malaikat apalagi hewan. Proses tarbawi tentu saja panjang dan harus memperhatikan sasaran, sarana dan lama waktu. Selain itu, isti'ab tarbawi juga memiliki 8 kaidah asas, diantaranya:

  • Sisi positif daripada sisi negatif. Banyak dari da'i yang tidak mau shalat di Masjid A karena masjid tersebut dibangun oleh pemerintah, maka da'i seharusnya mengambil sisi positif dari pembangunan masjid sebagai sarana ibadah bagi mereka.
  • Proporsional daripada berlebihan. Hal ini terbagi ke dalam 2 konteks; komitmen pribadi dan kaitannya dengan dakwah.
  • Mendahulukan prioritas.
  • Sedikit dan kontinu lebih baik daripada banyak tapi terputus.
  • Keteladanan
  • Pemahaman yang menyeluruh dalam aspek intelektual, ruhiyah dan jasadiyah.
  • Disebutkan dalam hadits bahwa ibadah yang utama adalah pemahaman dan agama yang paling utama adalah sifat wara', bahwa jiwa juga butuh jeda sebab ketika hati itu kelelahan maka ia tengah buta, dan tidaklah seorang muslim mengisi wadah terburuk kecuali perutnya dengan beberapa suap untuk menegakkan punggungnya dan cukupkan bagiannya 1/3 masing-masing untuk makan, minum dan jiwanya.
  • Keshalihan lingkungan akan mempengaruhi pembinaan. Baik dari keluarga, teman, dan masyarakat.
  • Menerapkan sistem hukuman. Hal ini dilakukan secara bertahap, diantaranya:
  • Memberi nasihat
  • Bersikap lemah lembut
  • Tegur secara tidak langsung
  • Celaan
  • Memberi jarak
  • Memberikan hukuman setimpal perbuatan.

Bagian kedua dari Isti'ab Dakhali ialah Isti'ab Haraki. Yang dimaksud dengan isti'ab haraki adalah bagaimana seorang da'i bisa mempertahankan keberadaan anggota, pendukung dan simpatisan wadah pergerakannya.

Maka, Ustadz Fathi Yakan mengkritisi fenomena daya tampung yang cenderung berputar pada masalah seperti: proses tarbiyah yang kurang matang, SDM yang kurang ahli membina, tidak mengenali keseluruhan kader, hanya menempatkan tugas pada orang-orang tertentu, serta tabiat orang-orang yang bekerja secara individualis.

Berkaitan dengan pergerakan itu sendiri, seringkali kita terkendala dengan perbedaan paham dalam banyak sisi. Kita dewasa ini tidak begitu memahami sasaran dan sarana dengan tepat, tanzhim dan tabiatnya, siapa lawan dan siapa kawan, aspek-tabiat dan kebutuhan amalnya, juga menjauhi orang-orang yang istiknaf/ alergi kotoran dakwah sehingga mereka tidak terjun dalam jalan ini.

Pada akhirnya, kitapun harus menyadari bahwa untuk mewujudkan satu kemenangan Islam haruslah didasari dengan terciptanya persatuan di kalangan aktivis dakwah itu sendiri. 

Model Isti'ab dalam buku ini berusaha memberikan gambaran tentang keadaan medan sesungguhnya dan solusi konkret yang berdasar pada fiqh dakwah yang dijalankan Imam Hasan Al-Banna selama hidupnya. Bahwa para da'i harus bergerak dari stagnansi yang sudah lama ada, juga lebih terbuka pada perkembangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun