Tugas dan Tanggung Jawab Security di Tinjau dari Prosedur Kerja Secara Umum :Â
Prosedur kerja security akan diuraikan secara umum yang meliputi dari berbagai macam segmentasi seperti di lingkungan kerja berada di mall, retail, office, education, school, hotel, apartement, residence, transportation, bangking, manufacturing, maining, public sector, hospitals, wharehouse, estate, agriculture, distribution, logistic, media, dan lain sebagainya. Intinya dimanapun security bertugas pelaksanaan tugasnya hampir sama, hanya saja teknis dan kebijakan perusahaan berbeda-beda sesuai dengan konsep atau strategi yang akan di implementasikan.
1. Serah terima tugas : security wajib melaksanakan serah terima tugas dengan baik dan benar yang meliputi dari kegiatan selama bekerja 1x24 Jam, informasi dari shift sebelumnya, kejadian di lingkungan kerja, inventaris atau aset perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya, dan lain sebagainya. Ini sering dijumpai bahwa seorang security sering terbawa kunci pulang, barang temuan tidak di serah terima dengan petugas selanjutnya, dan informasi tidak detail disampaikan dan yang paling aneh nya lagi, ketika ditanya security jawab "tidak tahu" tidak ada serah terima, dari shift sebelumnya, dan lainnya.Â
2. Sikap dan Penampilan : security wajib berpenampilan yang menarik dan gagah, sehingga sikap seorang security terlihat berwibawa. Tingkat konsistensi sikap dan penampilan security masih belum stabil, masih banyak temuan bahwa seorang security kurang peduli terhadap penggunaan seragam dan perlengkapan security lainnya, sikap berdiri kurang baik, cara berkomunikasi kurang nyaman dan kegiatan lainnya tidak mencerminkan professional menjadi seorang security. Maka dari itu, ini menjadi perhatian baik dari individu security sendiri, pemilik usaha jasa security tersebut, dan pihak terkait lainnya.
3. Kepedulian dan Kesadaran :Â security wajib menjaga kebersihan dan kerapihan di lingkungan kerja serta wajib mencurigakan setiap pergerakan orang, benda, maupun barang di lingkungan kerja. Security tetap waspada, stand by dan siap siaga "jangan terlalu percaya terhadap siapa saja yang berada di sekitar lingkungan kerja baik internal maupun ekstetnal" namun tetap bersikap melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan di tempat kerja. Security harus mempunyai insting atau sensitifitas yang tinggi terutama dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang tidak menentu.
4. Pemeriksaan, pengecekan dan pengaturan : security wajib melaksanakan pemeriksaan kendaraan, pemeriksaan tas, barang dan barang bawaan, melakukan pemeriksaan body "check body", pengecekan barang-barang inventaris, pengecekan kendaraan, pengaturan arus kendaraan, pengaturan karyawan dan aktivitas lainnya. Hal ini bagian penting, karena rutinitas yang harus dilaksanakan dan dijalankan dari setiap security yang bertugas di lingkungan kerjanya masing-masing berdasarkan segmentasi atau area kerja seperti mall, pabrik dan lain sebagainya.
5. Pengawasan dan pengontrolan : security wajib mengawasi dan mengontrol semua kegiatan di lingkungan kerja seperti keluar/masuk tamu, karyawan, kendaraan, barang, parkiran, aktivitas pekerjaan di office, event di lingkungan kerja, mengawasi customer yang mencurigakan dan intinya melaksanakan pengawasan di area lingkungan kerjanya. Tindakan security sangat dibutuhkan terutama pengawasan area yang tidak terjangkau oleh security, maka dari itu tetap menciptakan situasi aman dan kondusif sehingga karyawan merasa nyaman bekerja tentunya bisa dirasakan customer yang lain juga baik customet internal maupun customer eksternal.
6. Pencatatan dan pelaporan : security wajib membuat laporan hasil pelaksanaan sebelum dan sesudah tugas di lingkungan kerja seperti membuat laporan kegiatan di buku mutasi atau log book, mencatat keluar/masuk kendaraan dan karyawan, cheklist kendaraan yang terparkir, laporan pengaduan, penemuan barang, laporan kejadian, laporan kehadiran personil security, dan lain sebagainya. Konsentrasi security sedikit berkurang karena hampir rata-rata security malas membuat laporan kegiatan, maka dari itu menjadi perhatian untuk para pengawas dan manager security terus memberikan pemahaman kepada tim security-nya di lingkungan kerja, sehingga pekerjaan administrasi lebih penting karena menjadi bahan bukti hasil kerja yang nyata.
7. Koordinasi dan komunikasi : security wajib melaksanakan komunikasi kepada customer terutama dalam memberikan pelayanan, menyapa customer, mengarahkan customer, melarang dan menegur bagi yang melanggar tata tertib atau peraturan di tempat kerja, sedangkan koordinasi dilaksanakan kepada pihak terkait seperti department internal, koordinasi dengan lingkungan, tokoh masyarakat, toko adat, toko agama, aparat keamanan setempat "Polri dan TNI" dan lain sebagainya. Ini penunjang dalam melaksanakan tugas, namun sangat penting dilakukan, jika tidak terlaksana akan menjadi hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan di tempat kerja.
8. Respon :Â security wajib memberikan respon dalam situasi menghadapi situasi tidak menentu seperti terjadinya kebakaran, gempa bumi, banjir, tindakan kriminal, kecelakaan kerja, dan kejadian lainnya. Ini bagian dari kemampuan security dalam menangani setiap kejadian darurat di lingkungan kerja, oleh sebab itu, hal teknis lainnya security harus dibekali ilmu dan pengetahuan terutama melalui pembinaan dan pelatihan, sehingga personil security memiliki kemampuan yang bisa di andalkan.
Dari ke-8 poin diatas, merupakan tugas dan tanggung jawab secara umum, namun secara spesifik masih banyak lagi. Karena pada dasarnya tugas security tidak terbatas atau tidak boleh menolak walaupun kegiatan tersebut bukan tugas security, akan tetap tetap melakukan komunikasi dan koordinasi dengan baik terhadap pihak-pihak terkait terutama dalam lingkungan kerja.Â