Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

9 Tips Membuat Kerangka Tulisan Online

25 Mei 2021   22:54 Diperbarui: 25 Mei 2021   23:08 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Photo gadgetan.com"

Paragraf ini adalah kelanjutan dari kalimat pembuka atau opening yang menghubungkan kedua atau lebih paragraf diantara kalimat utama tersebut. Ini bagian paragraf raksasa menjadi pondasi dari kekuatan tulisan untuk menghasilkan ide dari suatu kata dan kalimat.

Paragraf penghubung ini bisa digunakan 3 sampai 4 paragraf dengan menguatkan uraian kalimat yang kita tulis. Namun tidak menjadi ukuran juga di paragraf mana yang menjadi batasan, ini tergantung bagaimana narasi yang akan diuraikan dalam kalimat tiap paragraf.

Sehingga untuk menyambung atau menghubungkan lebih mudah untuk menganalisa dan memilih kalimat yang efektif. Maka dari itu, sebelum memperbanyak paragraf tulisan agar dibaca ulang agar lebih bermakna dan bisa dirasakan semua pembaca.

5. Paragraf Pembanding :

Paragraf pembanding ini sebagai menguatkan dan menyakinkan penulis bahwa setiap paragraf penghubung lebih kokoh pendiriannya. Paragraf ini digunakan untuk menguraikan kalimat baik negatif maupun positif, sehingga tulisannya lebih renyah dan nikmat.

Seperti kita ketahui bahwa kalimat pembanding bisa lebih satu atau dua, seperti kalimat penghubung satu dan dua jauh lebih efektif dibandingkan dengan kalimat penghubung tiga dan empat, karena kalimat tersebut sebagai tambahan dan pemanis kalimat saja.

Begitulah paragraf pembanding untuk kita gunakan yang seluas-luasnya, sehingga pembaca ikut meresapi dari tulisan yang disajikan. Namun demikian, tergantung juga mau digunakan atau tidak, karena gaya bahasa seorang penulis bisa berbeda-beda atau sesuai dengan keinginan masing-masing.

6. Paragraf Fenomena :

Paragraf fenomena ini sering saya gunakan juga, karena lebih asyik dan menarik terutama sesuai dengan berbagai kejadian, peristiwa, dan fakta. Cara menguraikan kalimat yang menggunakan fenomena harus dikemas sebaik-baiknya, jangan sampai tulisan kearah yang negatif.

Sebetulnya fenomena ini lebih mudah untuk dituliskan, alasanya sebelum kita akan menulis pasti sudah tau permasalahan yang akan ditulis. Hanya sedikit harus berhati-hati juga dalam menyajikan terutama yang berhubungan dengan situasi dan kondisi lingkungan masyarakat baik secara individu maupun kelompok.

Dengan demikian dari penulisan fenomena tersebut, bisa diuraikan satu dan dua paragraf. Jika terlalu panjang permasalahan akan melebarkan kemana-mana, dikhawatirkan tidak nyambung dengan tema utama tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun