Mohon tunggu...
Nona Reni
Nona Reni Mohon Tunggu... -

Menyukai dunia kepenulisan, dan sedikit bawel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Suatu Potret

14 Mei 2015   01:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari masih mengerling mesra

Kala senja datang menata remang

Datang pula rindu, sejernih air mata

Berkisar pada relung jejakMu

Meminjamkan tujuh semburat warna untuk senyum langit terindah

Terburai jejak doa menghiasi ruas usia

; wangi hujanmu memanggil pulang ribuan tanda—ribuan puisi dari bait-baitnya yang sembunyi pada anak puisi sebagai karya

Teliti kuamati pernik waktu yang berjalan di piguraMu

Bersama bianglala diranarasa

Berdiri aku mematung

Nyalakan lentera ala kadarnya

Kolosal cinta masih gigih; setia

Lalu sejenak sepasang angka mengutus rampai rangka doa yang wingit

Untuk s(u)atu potret—pemilik sahaja berjiwa nyala

Untuk s(u)atu karya—dendangkan rima-irama

Watansoppeng, 18 April 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun