Mohon tunggu...
Nurul Pratiwi
Nurul Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis

Penulis dan pengembara kehidupan saya sendiri. Tertarik dengan dunia literasi, jurnalistik, fotografi, psikologi, dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Makan Banyak

10 Agustus 2025   11:29 Diperbarui: 10 Agustus 2025   11:29 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan. Sumber : unsplash.com/Spencer Davis

Seseorang itu mengangguk. "Lo bakal dapetin yang lebih baik dari Fariz. Gue yakin. Sesuatu diambil dari kita, berarti kita lagi disiapin yang lebih baik."

Kiara mengangguk paham.

"Ki, lo kalau galau sering makan mi bakar pedas lebih dari tiga piring. Lo boleh galau, tapi jangan gitu juga. Untuk ke depannya jangan lagi ya, Ki. Ada organ-organ tubuh lo yang bertahan biar lo tetep sehat, meskipun lagi galau. Tak terlihat memang, tapi mereka juga yang jagain lo selalu. Mati-matian biar lo tetep sehat dan bahagia."

Kiara tersenyum tipis dan tak lama kemudian cairan bening terjun begitu saja dari matanya. Ia mengangguk sebagai jawaban. Seseorang itu mengambil tisu di depannya dan mengusap wajah Kiara yang basah.

"Aurel, terima kasih ya. Lo ngingetin gue lagi kalau gue berharga."

Aurel mengangguk cepat. Kiara spontan memeluk Aurel. Kalimat yang keluar dari lisan teman dekatnya ini selalu menyentuhnya.

"Kalau lo masih galau gapapa,Ki. Gue ada buat lo."

Mereka pun sama-sama tersenyum sebagai respons, masih dalam keadaan berpelukan. Hanya ada suara kerumunan orang-orang di warung dan suara musik R&B yang mengalun. Kiara masih ingin dipeluk Aurel, dan Aurel pun tidak melepaskan pelukannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun