Mohon tunggu...
Lala
Lala Mohon Tunggu... Penulis

Suka nulis, suka mikir, kadang overthinking tapi produktif. Pernah ikut kursus psikologi dari Yale dan Mini MBA dari IBMI Berlin—karena belajar itu seru, apalagi kalau bisa dibagi. Sempat tercatat di Asian Book of Records, alhamdulillah bukan karena hal viral. Di Kompasiana, saya nulis buat ngobrol—dengan diri sendiri dan siapa pun yang nyempetin baca.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Ibu Berwajah Porselen

13 Maret 2025   21:00 Diperbarui: 21 Maret 2025   01:39 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dibuat oleh AI 

Semenjak malam itu, sosok ibu itu terus muncul. Kadang ia sudah duduk di kursi pos saat aku datang, kadang ia berdiri di luar jendela sambil mengetuk kaca pelan. Setiap kemunculannya selalu diiringi hawa dingin dan aroma busuk yang kian menusuk.

Pernah suatu kali, ia bahkan menyebut namaku sebelum aku sempat memperkenalkan diri. Suaranya terdengar lebih serak dan berat, seakan banyak suara lain yang bergabung dalam tenggorokannya.

“Aku menunggu…,” bisiknya suatu malam, sebelum menghilang tanpa jejak.

Menunggu apa? Menungguku? Atau menunggu sesuatu yang lain?

Sampai hari ini, aku belum menemukan jawabannya. Yang kutahu, dia bukan manusia. Matanya yang hampa, kulitnya yang terlalu sempurna, dan bau busuk yang selalu mengikuti kehadirannya—semua itu mengisyaratkan sosok yang seharusnya tidak berada di dunia ini.

Dan setiap kali aku menutup pos satpam di akhir shift, bayangannya masih tertinggal di benakku. Tatapan kosongnya, gerakan kaku tangannya, dan suara yang berbisik langsung ke relung pikiranku.

Mungkin, dia akan kembali malam ini. Mungkin, dia akan kembali setiap malam. Karena sekali dia menemukan tempat “mampir,” entah kapan dia benar-benar akan pergi.

Sumber : dibuat oleh AI
Sumber : dibuat oleh AI

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun