Perekonomian daerah yang pada umumnya dibawahi oleh kegiatan ekonomi yang berskala mikro. Umkm sendiri merupakan peran yang sangat penting khususnya dalam perspektif membuka lowongan pekerjaan dan sumber rejeki dan pendapatan bagi orang-orang yang miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan angka kemiskinan, serta umkm juga bisa berperan dalam pembangunan ekonomi di pedesaan.
Namun di awal tahun 2020, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh kedatangan corona virus disease (covid 19). Covid 19 telah menjadi masalah bagi dunia internasional tak terkecuali negara kita, Indonesia. Pandemi covid 19 ini memberikan efek ekonomi,sosial, dan politik hampir di seluruh negara menurun termasuk di Indonesia. The World Trade Organisation (WTO) memperkirakan bahwa angka perdagangan dunia secara global akan menyusut sekitar 32 persen. Pembatasan aktivitas masyarakat di masa pandemi ini sebagai upaya yang dapat dilakukan sebagai caea penanganan pandemi covid 19 yang telah menimbulkan banyak kerugian ekonomi yang signifikan. Apalagi setelah adanya kebijakan dari pemerintah lockdown dan working from home. Hal itu terjadi karena warga banyak yang merasa takut terpapar virus covid 19 itu sendiri, dan menyebabkan para warga di desa dan perkotaan banyak yang merasa mengakami penurunan pendapatan dan jumlah pembeli. Karena para pembeli yang biasanya membeli barang atau jajan di luar sekarang lebih memilih untuk diam di rumah dan makan masakan nya sendiri agar lebih mengetahui sendiri kebersihan dari makanan nya yang dibuat sendiri. Dengan keadaan yang seperti ini terus menerus maka akan membuat banyak pengusaha umkm yang mengalami banyak hambatan. Para pengusaha umkm banyak mengalami masalah - masalah seperti prnurunan pendapatan,kehilangan konsumen,pemecatan tenaga kerja, hingga membuat mereka bisa saja berfikir untuk gulung tikar.
Salah satu dampak pandemic dari usaha umkm fotocopy dan percetakan milik bu lia yang terdapat di kecamatan bangsal mojokerto. Jasa percetakan dan  fotokopi merupakan salah satu bidang usaha yang tidak dapat  terpisahkan dari kehidupan para murid sekolah,mahasiswa, bahkan karyawan perkantoran. Usaha milik bu lia ini beliau rintis sejak beberapa tahun yang lalu. Awalnya usaha bu lia ini dibuka dari sebuah toko yang kecil. Alasan bu lia membuka usaha foto copy dan percetakan dikarenakan di desa tempat ia tinggal masih belum ada yang membuka usaha ini dan juga banyak sekali anak-anak mulai dari anak tk hingga anak kuliahan sehingga ini bisa membuka peluang yang sangat besar untuk mulai membuka usaha foto copy dan percetakan di tempat beliau tinggal.
Beberapa strategi yang digunakan oleh bu lia sebagai pemilik usaha foto copy dan percetakan untuk lebih menarik minat konsumen dengan adanya strategi seperti selain foto copy dan percetakan beliau juga membuka jasa print dengan harga yang relatif murah daripada toko lainyya dan juga menjual banyak sekali keperluan untuk anak sekolah dan orang-orang kantor, selain itu juga bu lia juga menyediakan jasa laminating dengan harga yang murah juga sehingga menurut saya di toko beliau isinya sangat lengkap. Strategi selanjutnya adalah dengan memberikan pelayanan kepada konsumen dengan seramah -- ramahnya sehingga para konsumen merasa senang untuk mengunjungi toko bu lia. Keadaan seperti inilah yang membuat para konsumen berfikir untuk mengunjungi toko beliau karena di toko inilah beliau menunjukkan adanya persaingan harga dagang, kelengkapan produk , kelengkapan jasa, mutu dan juga pelayanan yang ramah dan cepat.
 Bu lia mempunyai 1 karyawan untuk membantunya menjaga tokonya. Karena toko selalu ramai sehingga bu lia butuh orang untuk membantunya menjaga. Bu lia juga melayani segala bentuk pesanan termasuk pemesanan via online sehingga membuat usaha foto copy dan percetakannya dikenal oleh masyarakat luas.
Tapi setelah adanya pandemic covid 19 ini, usaha bu lia sedikit agak menurun dikarenakan anak sekolah tidak masuk sekolah, anak kuliah tidak mendapat tugas untuk mencetak sehingga usaha nya selama pandemi menjadi sepi. Tidak banyak orang yang membutuhkan jasanya di masa pandemi itu. Tapi bu lia tidak kehabisan akal, bu lia memiliki ide untuk menerima pesanan melalui berbagai sosial media karena sekarang kita sudah hidup di era digital dan semuanya sudah berbasis online. Tetapi sekarang semuanya sudah sedikit longgar karena sekolah -- sekolah sudah banyak yang dibuka meskipun harus menerapkan masuk ganjil - genap sehingga setiap pagi hingga malam selalu ada anak sekolah yang mampir ke tokonya untuk sekedar mengeprint tugas hingga membutuhkan jasa yang lainnya. Produk yang lengkap, jasa yang lengkap, dan semua itu dibandrol dengan harga yang sangat murah dari toko lain juga membuat para konsumen senang menggunakan jasa dari usaha bu lia ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI