Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lolos PTN Meski Asyik Jualan Online

23 Juli 2018   23:30 Diperbarui: 23 Juli 2018   23:39 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal kelas X, saya sudah pernah bilang pada Dhenok agar rajin belajar. Paling tidak ada peningkatan nilai supaya kelak di kelas XII bisa masuk PTN dengan jalur undangan. Nyatanya, nilai Dhenok jauh tertinggal. Apakah Dhenok bodoh? Ternyata bukan perkara bodoh atau tidak, melainkan mau membaca atau tidak.

Oleh karena gagal di jalur undangan, maka Dhenok harus bisa membagi waktu untuk berjualan dan belajar. Saya menasehati, perbanyak shalat dan belajarnya. Mintalah pada Allah, satu permintaan saja, jangan banyak-banyak. Ucapkan setelah shalat terus menerus.

Saya selalu mendampingi Dhenok saat belajar menghadapi UN dan SBMPTN. Saya selalu memberi motivasi. Untuk SBMPTN, Dhenok memilih 3 prodi berbeda pada 3 PTN berbeda. Pilihan I di UGM, pilihan II di UNY dan pilihan III di UNS.

Pasrah, itulah yang bisa saya lakukan. Saya dan suami turut menguatkan doa  siang dan malam. Sambil menunggu hasil SBMPTN, kegiatan "dunia perdodolan" masih dilakukan. Kata Dhenok, biar bisa mandiri saat jauh dari orang tua.

00000

Lima belas menit sebelum pengumuman hasil SBMPTN bisa dilihat lewat internet, saya, suami, Dhenok dan si kecil berada di samping rumah. Sambil melihat hamparan sawah yang mulai mengering batang padinya, saya bilang pada Dhenok.


"Nok. Usahamu belum maksimal."

"Belum maksimal bagaimana, Ma?"Dhenok kaget. Seketika matanya berkaca-kaca, seolah tidak mau mendengar kalimat saya. Dhenok tidak terima dikatakan usahanya belum maksimal.

"Belajarmu kurang. Ibadahmu juga kurang. Shalatmu masih biasa, tidak kamu tambahi shalat malam atau shalat sunah lainnya."

"Mosok sih, Ma. Usahaku nggak dihargai."

"Kamu malah giat berjualan daripada belajar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun