Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

5 Hal yang Tidak Ingin Didengar oleh Anak Saat Sedang Marah, Apa Saja?

30 Januari 2023   16:15 Diperbarui: 30 Januari 2023   16:21 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah jika mereka mengikuti apa yang kita lakukan maka itu baik. Namun jika tidak, tidak masalah. Anak - anak lebih mungkin untuk mengikuti apa yang kita minta ketika kita melakukannya secara bersama-sama dengan mereka dan mereka tidak merasa dipaksa. 

 2. Mengatakan "Ada apa denganmu? kenapa bertingkah seperti itu?"

Kita semua tentunya memahami bahwa kemarahan adalah emosi yang kuat dan kadang-kadang terasa seperti muncul entah dari mana atau dipicu oleh hal-hal yang tampaknya kecil, tetapi, Pertanyaan "Ada apa denganmu? kenapa bertingkah seperti itu?" bukanlah jenis pertanyaan yang dapat mengarah pada solusi, namun justru sering menimbulkan rasa malu, keterputus asaan juga sikap defensif atau bertahan untuk membela diri. 

Ayah-bunda perlu memahami bahwa anak-anak sering tidak memiliki kedewasaan yang diperlukan untuk merenungkan pilihan mereka dan mengkomunikasikan masalah atau kebutuhan mendasar mereka, terutama di saat-saat mereka sedang dalam kemarahan. 

Jadi alih-alih bertanya seperti itu, cobalah ayah -- bunda mengatakan sesuatu seperti  "waahhh. Sepertinya kamu benar-benar sedang kesal tentang hal ini ya. 

Nanti jika kamu sudah siap untuk bicara dengan lebih baik, ayah/ bunda ingin mendengar lebih banyak tentang apa yang terjadi pada kamu dan sampaikan apa yang kamu butuhkan dengan baik, OK".

 3. Bertindak berlebihan/ terlalu sensitif

Kita semua memahami bagaimana anak-anak sering bersikap berubah-ubah sesuai dengan apa yang dirasakannya. Kadangkala tanggapan mereka terhadap hal-hal bisa tampak agak aneh. 

Satu menit mereka bisa terlihat sangat senang dan kooperatif, namun di menit berikutnya mereka bisa terpicu oleh hal-hal sepele yang sebetulnya tidak perlu dilakukan. 

Misalnya hanya karena ayah -- bunda memberi mereka cangkir merah dan bukan cangkir hijau ini akan menjadi kemarahan ananda. Sementara kita sering merasa tergoda untuk mencoba memperbaiki tanggapan mereka terhadap berbagai hal saat itu dan itu bukanlah hal  yang perlu mereka dengar saat itu, serta nyata-nyata hanya akan menambah 'bahan bakar' ke 'api'  mereka yang sedang menyala. 

Dan jika ini terjadi, maka ayah-bunda sudah seharusnya memahami apa yang harus dilakukan. Hindarilah bertindak berlebihan dan terlalu sensitive kepada Ananda dengan memancing emosinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun