Ini bisa diwujudkan dalam kehidupan yang lebih berbagi, peduli pada lingkungan, dan mengutamakan keadilan.
4. Misi Gereja dan Pemberdayaan Komunitas (Kolose 4:2-6): Kolose 4:2-6 berbicara tentang pentingnya doa dan pengajaran yang penuh hikmat kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus.Â
Dalam konteks Indonesia, gereja bisa menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk membagikan Injil dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih.Â
Dengan konteks kebudayaan yang beragam, misi gereja di Indonesia harus melibatkan pendekatan yang sensitif terhadap budaya lokal dan menjaga keharmonisan antar kelompok.
5. Menghadirkan Kesatuan dalam Keragaman (Kolose 3:11): Kolose 3:11 mengajarkan bahwa di dalam Kristus tidak ada perbedaan antara bangsa, suku, atau status sosial.Â
Ini sangat relevan di Indonesia yang memiliki beragam suku, agama, dan budaya. Gereja bisa menekankan bahwa dalam Kristus, semua orang dipersatukan.Â
Misi gereja di Indonesia juga harus fokus pada usaha untuk mempererat hubungan antar umat beragama dan membangun kedamaian dalam keragaman.
Dengan demikian, misi gereja yang bersumber dari kitab Kolose dapat diterjemahkan dalam konteks Indonesia sebagai panggilan untuk hidup dalam Kristus, mengasihi sesama tanpa membeda-bedakan, dan memperjuangkan kebaikan bersama di tengah keberagaman budaya dan agama.
Gereja di Indonesia perlu menerapkan ajaran-ajaran ini dalam cara yang kontekstual, agar relevan dengan situasi dan tantangan yang dihadapi masyarakat.
Kontekstualisasi Misi Gereja dalam kitab Kolose sangat erat kaitannya dengan Kristologi, yaitu pemahaman dan pengajaran tentang siapa Kristus itu dan apa yang Dia lakukan.Â
Dalam kitab Kolose, Paulus memberikan penekanan yang kuat pada Kristus sebagai pusat dari segala sesuatu, dan ini menjadi dasar dari setiap upaya misi gereja dalam konteks apapun.Â