Mohon tunggu...
Khanif Fauzan
Khanif Fauzan Mohon Tunggu... Penulis - Pustakawan

Terima kasih telah berkunjung, semoga barakah manfaat! :) https://linktr.ee/fauzankhanief

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menilik Kualitas Penghambaan Manusia kepada Allah

25 Juni 2020   10:46 Diperbarui: 25 Juni 2020   10:36 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah 212 Sujud Penuh Kekhusyuan/cendikiapos.com

Hakikat 'Ubudiyah sejati adalah kalau kita terus menjadi hamba Allah, mengejar Allah, tetap meminta surganya, takut dari nerakanya. Apapun kata Allah itu urusannya Allah. Jangan memprotes Allah. Meskipun setan membisikkan, "Mending gak usah capek-capek ibadah deh!"

Allah Yang Maha Kuasa, namun Allah pula Yang Maha Pengampun. Allah sudah pesen 'jangan putus asa dari rahmat Allah' maka bagian kita adalah berikhtiar sepenuh hati dengan ikhlas dan kasih sayang. Karena kasih sayang menimbulkan kasih sayang, tak mungkin Allah Yang Maha Penyayang menyia-nyiakan hamba-Nya yang shalih. Allah yang menentukan takdir hamba-Nya, Allah juga yang hanya bisa mengubah keputusan-Nya. Urusan sama Allah sebetulnya yang paling enak.

Tugas manusia adalah berusaha. Perlu kita introspeksi amalan kita yang sedemikian banyak itu, sebetulnya nyembah Allah ataukah menyembah nafsu kita sendiri? Apabila memang menyembah Allah, maka harus terus mengejar Allah apapun kenyataannya. Bila gampang putus asa karena terjadi hal buruk dan tidak ada upaya memperbaiki diri, berarti selama ini ibadah untuk dirinya sendiri.

Amal shalih makin banyak, istighfar makin kenceng, sholawat di maksimalkan, tapi kerjaan malah porak poranda, tetep alhamdulillah. Gak akan berhenti bekerja, karena ini sunnah nabi. Mencari rezeki yang halal.

Kalau sebagai santri, seringkali para ustadz selalu menekankan hakikat ilmu itu yang ngasi adalah Allah. Yang ngasi rezeki adalah Allah. Dengan keyakinan semacam itu, maka darimanapun caranya Allah yang akan memberi kepada kita. Seperti slogan Ustadz Yusuf Mansyur, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus...

Semoga kita semua di beri hidayah dan taufik, agar senantiasa mengenal Allah, dimanapun kita berada.

Semarang, 25 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun