**
Sebuah rasa tertinggal,
iringi sebuah makna yang tertambat,
menghujam dalam, layaknya pasak bertemu dengan tanah, tertancap kuat,
terpatri dalam sanubari ini.
Ruang, dimana namamu akan terkenang.
***
Prof. Arif Budiman, selamat jalan.
Sekar harum terserak dalam bentangan,Â
di sepanjang kalbu dan kenangan.
Persada ini relakan,
engkau bersatu dengan kahyangan.
Salatiga, 23.04.2020
Sesaat setelah mendapat kabar beliau telah tiada.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!