Tantangan kegiatan Tapak Suci dalam pendidikan formal kedepan adalah bagaimana model, metode dan pendekatan pembelajaran pencak silat harus bisa adaptasi dengan kurikulum nasional yang sudah ada. Hal ini perlu mengingat ada beberapa sisi perbedaan dalam pendekatan metode pembelajaran beladiri dengan pembelajaran mata pelajaran umumnya. Namun demikian sebagai sebuah kurikulum Tapak Suci bisa diharapkan sebagai instutusi yang mampu mencentak karakter siswa.
Pendidikan karakter tidak melulu merupakan tugas dari sekolah, tetapi menjadi tugas semua pihak baik itu keluarga, tokoh masyarakat dan pihak lainnya. Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai pencak silat bernafaskan Islam memiliki peran penting dalam pendidikan karakter siswa. Â
Dalam pembelajaran kurikulum Tapak Suci baik tersurat maupun tersirat ada aktifitas jasmani yang mendorong dan menuntut siswa untuk bersikap sportif, jujur, bekerja sama, saling menghormati, sabar, kerja keras, percaya diri, mandiri, disiplin, dan patuh pada aturan-aturan yang telah ditetapkan.Â
Sebagai beladiri Islam Tapak Suci memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter generasi muda Islam. Terlebih perguruan silat ini tumbuh dan berkembang banyak dilingkungan pendidikan, mulai sekolah, pondok pesantren hingga kampus-kampus. Baik melalui kegiatan ekstrakuriluler (diluar jam pelajaran) maupun masuk dalam program muatan lokal (ekskul wajib dalam jam pelajaran).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI