Kelompok 139 KKN RDR ke-77 UIN Walisongo Semarang mengadakan Diskusi Online Kesetaraan Gender pada Sabtu 06 November 2021 pukul 19.00 WIB melalui platform Google Meet. Diskusi yang mengusung tema Peran Pemuda Dalam Membangun Kesetaraan Gender di Era Milenial ini diikuti oleh para mahasiswa maupun dari masyarakat umum.
Narasumber dalam Diskusi Online Kesetaraan Gender ini adalah Citra Ayu Kurniawati. Beliau merupakan Ketua Divisi Informasi dan Dokumentasi LRC-KJHAM. Dalam proses diskusi ini acara dipandu langsung oleh Nur Tita Sholehah selaku moderator dan anggota kelompok 139 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan diskusi ini dimulai dengan pembukaan oleh moderator, kemudian sambutan dari Muh Rofiq Najih Hariri selaku Ketua Koordinator Kelompok 139 KKN RDR 77, kemudian dilanjut pembacaan CV Narasumber oleh moderator. Narasumber menyampaikan materi selama 60 menit dan ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama.
Dalam pemaparannya, pemateri menerangkan bahwa "Kesetaraan Gender itu merujuk kepada suatu keadaan yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban." Di dalam kehidupan masyarakat juga banyak terjadi diskriminasi khususnya terhadap perempuan. "Bentuk-bentuk diskriminasi yang biasa terjadi antara lain, kekerasan terhadap perempuan baik secara fisik maupun non fisik seperti kekerasan dalam pacaran, pemerkosaan, perbudakan seksual, pemaksaan perkawinan dan lain sebagainya, beban ganda, stereotyping, marginalisasi (subordinasi alienasi)" ujar Kak Citra.
Diskusi ini juga membahas bagaimana mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan seperti yang tertuang dalam SDGs No. 5 Kesetaraan Gender dimana salah satu isinya yaitu menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di ruang publik dan pribadi.
Untuk mendukung kesetaraan gender, peran pemuda di era milenial saat ini juga sangat diperlukan. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, mendukung dan memastikan adanya gerakan mahasiswa yang progresif dan aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan khususnya untuk penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, mendukung kebijakan yang menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan, mendukung program-program pendidikan yang mempromosikan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, melakukan pencegahan dengan aktif mengadakan diskusi-diskusi terkait Gender baik secara offline maupun online, memastikan tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan.
Kegiatan diskusi online ini berlangsung selama 2 jam. Diskusi berjalan dengan lancar dan sangat menarik, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan dan masukan terkait peran pemuda dalam membangun kesetaraan gender di era milenial dan isu-isu kesetaraan gender lainnya.
