Kita semua hanya bisa berharap,
agar dunia tak menertawakan langkah goyah kita,
saat kita mencoba tersenyum di tengah perih,
saat kita mencari arti dari rasa sakit yang belum selesai.
Kita semua pernah tersesat dalam diri sendiri,
namun tetap berusaha berjalan menuju cahaya yang samar.
Kita semua hanya bisa berharap,
agar dunia tahu bahwa kita sedang berproses,
belajar memaafkan diri yang dulu salah arah,
diri yang pernah menjatuhkan harapan sendiri.
Kita sedang menata puing-puing yang berserakan,
membangun kembali keberanian untuk mencintai diri apa adanya.
Kita semua hanya bisa berharap,
agar orang-orang yang kita sayangi mengerti,
bahwa di balik diam kita ada perang yang belum usai.
Bahwa kehilangan bukan sekadar pergi,
tetapi juga belajar bertahan dengan hati yang retak,
agar tak lagi memecahkan hati orang lain dengan sisa-sisa tajamnya.
Kita semua hanya bisa berharap,
menemukan seseorang yang mengerti tanpa diminta,
yang tak takut menatap luka dan tetap tinggal.
Seseorang yang tahu bahwa tenang tak selalu berarti sembuh,
namun tetap hadir dengan tatapan yang lembut,
seolah berkata: kau tak sendiri, aku pun pernah berjuang seperti itu.
~Nisrina Nur Azmi F
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI