Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ecosport Tourism di DSP Mandalika untuk Dinikmati Sekeluarga

18 November 2021   14:14 Diperbarui: 18 November 2021   14:19 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serunya ecosport tourism bareng keluarga tercinta (grasshoppergreg.com)

Apa sih tantangan liburan bareng keluarga di luar urusan biaya dan waktu liburan?

Misalnya sang ayah ingin trekking di gunung, bunda hendak menonton sunrise di pantai, si kakak mau berenang di sungai, dan adik berniat memotret sekaligus streetfeeding satwa liar. Nah lho, mungkinkah itu semua bisa terjadi di satu lokasi wisata?

Di Mandalika-Lombok Tengah, kegiatan wisata alam plus olahraga (ecosport tourism) seperti di atas bisa banget lho dilakukan seisi keluarga. Mandalika, ‘The New Bali’ yang menghadap Samudera Hindia di Nusa Tenggara Barat ini, telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) pariwisata dengan visi ‘One Vision, One Mission, On Family.’

Data kenaikan tren wisata keluarga ini memang konsisten jumlahnya dari tahun ke tahun. Survei ‘Tren Wisata Keluarga 2018’ oleh YouGov menemukan bahwa 34% wisatawan di seluruh dunia  melakukan lebih dari lima liburan keluarga dan tujuh dari 10 keluarga di dunia melakukan sedikitnya dua liburan keluarga dalam setahun dengan jumlah turis Asia memimpin segmen wisatawan keluarga.

Data tahun 2020 dari Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan bahwa kunjungan wisata di DIY didominasi oleh wisatawan keluarga yang rata-rata berjumlah di bawah 10 orang per keluarga dengan wisata alam (outdoor) masih menjadi primadona saat akhir pekan. Wah, untuk wisata alam, DSP Mandalika di Lombok jelas termasuk juaranya dengan hamparan pasir pantainya yang unik mirip butiran merica di Pantai Kuta Mandalika, keren!


Adanya Sirkuit Mandalika juga tambah menarik daya wisata di Mandalika. Tempat olahraga pun dapat menjadi magnet untuk menarik turis seperti halnya sirkuit balap dan lapangan sepakbola milik klub terkenal di Eropa.

Desember yang identik dengan liburan akhir tahun tak sampai 30 hari lagi lho. Silakan baca artikel ini hingga akhir ya untuk merencanakan ecosport tourism bersama keluarga di Mandalika.

Pantai Kuta Mandalika yang pasirnya serupa butiran merica (kemenparekraf.go.id)
Pantai Kuta Mandalika yang pasirnya serupa butiran merica (kemenparekraf.go.id)

Kenapa ke Mandalika?

Indonesia berpotensi besar dalam pengembangan ecosport tourism yang semakin memperkokoh taglineWonderful Indonesia’, tak terkecuali di Mandalika. Menariknya lagi, ternyata ada dua Undang-undang (UU) yang mendukung ‘pernikahan’ bidang olahraga dan pariwisata, baru tau? Sama kok kita hihihi…

Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Indonesia ternyata memuat tentang perlunya penggabungan keduanya. Bidang olahraga memerlukan pariwisata untuk mempromosikan event olahraga, sedangkan bidang pariwisata juga memerlukan terobosan kreatif di segmen wisata minat khusus yaitu salah satunya olahraga.

Saat Bali terkenal sebagai Pulau Dewata, maka Mandalika adalah Pulau Sang Putri yang memukau warga dunia untuk segera mengunjunginya. Nama Mandalika berasal dari kisah rakyat tentang seorang putri kerajaan yang cantik dan baik sehingga menjadi idaman banyak pangeran tampan.

Selama ini, Mandalika telah masyhur sebagai ‘the hidden paradise (surga tersembunyi)’ bagi para peselancar/surfers lokal dan global, terutama di Pantai Tanjung Aan dan Pantai Gerupuk. Pantai Tanjung Aan terkenal dengan ombak besarnya nan indah, sementara itu Pantai Gerupuk memiliki beberapa spot surfing terbaik seperti di Batu Teong (Dondon), Prigi, Gili Goleng, Batu Lawang, dan Terasaq.

Pesona alamnya yang masih murni membuat Mandalika sangat layak dikembangan sebagai pariwisata olahraga di Indonesia dengan tetap menjaga lingkungan dan kearifan budaya lokal. Menurut The International Ecotourism Society (TIES), ecotourism didefinisikan sebagai “perjalanan bertanggungjawab ke lokasi alam yang berupa pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan komunitas lokal, dan dengan melibatkan pemahaman dan pendidikan yang berkelanjutan.”

Jadi seraya berlibur dengan kegiatan olahraga yang menyehatkan di Mandalika, wisatawan keluarga juga sekaligus memperoleh edukasi tentang cara menjaga kelestarian Bumi. Badan fit plus semakin peduli alam dan sosial deh sepulang liburan, cool!

Menginap di desa wisata di Mandalika sangat layak dicoba (travel.kompas.com)
Menginap di desa wisata di Mandalika sangat layak dicoba (travel.kompas.com)

Berapa biaya wisatanya?

Selain tujuan wisata, lamanya waktu dan jumlah wisatawan turut menentukan dana yang harus dipersiapkan untuk liburan. Bagi wisatawan keluarga, biaya liburan (pastinya) harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

Wisatawan keluarga umumnya berlibur di akhir pekan yaitu sekitar 3 Hari 2 Malam (3 Days 2 Night/3D 2N). Ohya, fasilitas akomodasi dan musim liburan (regular/high season) yang dipilih juga mempengaruhi total budget.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah yaitu Bapak Lendek Jayadi pun merekomendasikan wisatawan yang ingin menjelajahi Mandalika untuk memanfaatkan jasa biro perjalanan. “Kalau jalan-jalan di sini pakai travel saja agar enak, transportasi juga dari sana. Jadi tidak pusing karena tinggal jalan-jalan,” papar Lendek yang dikutip dari artikel Kompas.com.

Sebagai gambaran, kisaran biaya liburan ke Mandalika selama 3D 2N  yaitu antara Rp. 4.000.00/orang di hotel bintang 2 hingga Rp. 7.000.000/orang di hotel bintang 4 (di luar tiket pesawat dan oleh-oleh). Jika kita menginap di salah satu dari 1600-an kamar homestay di Desa Wisata Gerupuk, harganya bisa lebih murah yaitu Rp.250.000/malam termasuk sarapan, wifi, dan listrik serta kesempatan unik untuk bersosialisasi dengan warga lokal.

Di sejumlah pantai di Mandalika, para penikmat selancar bisa menyewa papan selancar dengan tarif Rp. 50.000. Kalau belum pernah berselancar dan penasaran ingin mencobanya, Pantai Selong Belanak menyediakan jasa pemandu seharga Rp 100.000, wah boleh banget tuh dijajal, guys!

Mandalika juga memiliki bukit di dekat Pantai Bilasayak yang berfungsi sebagai lokasi penangkaran kupu-kupu yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak. Harga tiket masuknya Rp 5.000/orang setiap Senin-Sabtu dan Rp 7.500/orang setiap Minggu dan hari libur nasional, murah-meriah nih!

Berani menjajal panjang tebing di Pantai Semeti Mandalika? (ketahui.com)
Berani menjajal panjang tebing di Pantai Semeti Mandalika? (ketahui.com)

Di mana lokasinya?

Pantai adalah lokasi prioritas untuk menikmati ecosport tourism di Mandalika. Liburan ke Mandalika tak afdal jika belum pergi ke pantai.

Pantai Kuta Mandalika yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini patut jadi daftar pertama wisatawan keluarga karena memiliki area bermain khusus anak-anak lengkap. Kelompok bapack-bapack pun bisa menikmati olahraga air dan grup sang bunda dapat berswafoto di birunya tepian Pantai Merica ini.

Para wisatawan keluarga yang ingin menikmati ecosport tourism di pantai yang lebih tenang sehingga mirip berlibur di pantai pribadi, Pantai Semeti adalah tempatnya. Di pantai geowisata yang terletak di Jalan Pantai Mawi ini, kita dapat menikmati cantiknya terumbu karang yang mirip balok kristal sehingga disebut sebagai Batuan Karang Kryptonite, yakni sebuah batu dalam kisah fiksi Superman yang mampu melemahkan kekuatan sang superhero, jadi penasaran deh!

Mandalika pun menawarkan lokasi selain pantai indahnya yaitu perbukitan dan desa wisata. Di Bukit Merese, kita bisa mendaki bukit untuk melihat eksotisnya sunrise dan sunset berupa langit berwarna merah membara saat menghadap ke Samudra Hindia tanpa akhir tepat di depan mata, asli menakjubkan!

Untuk olahraga ringan seperti jogging dan bersepeda, Desa Ende di Sengkol cocok untuk disinggahi sambil melihat langsung ke rumah warga asli Lombok yaitu Masyarakat Sasak. Warga Ende sukses memelihara gaya hidup tradisional yang ramah lingkungan, seperti semua rumah dibangun seragam dengan berdinding anyaman bambu dan beratapkan ilalang, adem nih pasti hawanya.

Selain Ende, ada pula Desa Sade yang akan bersuka cita menyambut para pengunjungnya dengan ansambel musik tradisional yang khusus. Ohya, ketika menyambangi sejumlah desa wisata di Mandalika, dibeli juga ya kain tenun tradisional hasil tenunan para ibu dengan motif kainnya yang khas etnik Lombok.

1307-mandalika-surga-di-pulau-lombok-sa-6195f7abc26b776aec6d97c2.jpg
1307-mandalika-surga-di-pulau-lombok-sa-6195f7abc26b776aec6d97c2.jpg
Apakah manfaat wisatanya?

Bagi para wisatawan keluarga, liburan yang dijalani dengan berolahraga sambil menjelajahi indahnya alam akan membuat tubuh sehat plus kenangan indah yang melekat. Bayangkan serunya panjat Tebing Kryptonite di Pantai Semeti-Mandalika untuk para keluarga berjiwa petualang.

Jika ingin menghirup udara segar sambil berjalan di hutan lindung, TWA Gunung Tunak akan membuat kita semakin menghargai satwa langka endemik Indonesia di dalamnya seperti burung gosong (Megapodiidae) dan rusa timor (Javan rusa). Saat diizinkan memotret mereka, koleksi foto unik tersebut dapat dibagikan di media sosial sebagai informasi plus edukasi.

Ecosport tourism juga sangat mendukung pendapatan warga lokal, termasuk di Mandalika. Saat bermain bola ataupun olahraga air lainnya di tepi pantai, kita bisa menjumpai sejumlah ibu sedang menawarkan kain tenun tradisional buatan mereka. Yuk dibeli kainnya ya Kak.

Ketika semakin banyak keluarga yang (lebih) memilih ecosport tourism di Indonesia Aja, maka keluarga tersebut dapat memotivasi keluarga lainnya untuk melakukan hal yang sama. Momen arisan atau kumpul warga bisa banget lho untuk jadi ajang promosi pengalaman menyenangkan setelah liburan dari Mandalika, apalagi jika dibagikan (banyak) oleh-oleh hehehe… #pengalamanpribadi

Bagaimana, semakin tertarik kan untuk segera mencoba langsung ecosport tourism di Mandalika bersama keluarga tercinta? Pastikan juga ya Anda dan keluarga menaati prokes perjalanan yang disyaratkan.

Sejatinya, liburan tak hanya untuk jalan-jalan yang menenangkan badan plus pikiran namun juga untuk menimba pengalaman kehidupan yang berujung pada kenangan yang mendewasakan. Di Mandalika, mari kita jelajahi surga tersembunyi yang (setidaknya) pernah dikunjungi sekali seumur hidup, setuju ya untuk ini? Salam liburan penuh kesan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun