Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ecosport Tourism di DSP Mandalika untuk Dinikmati Sekeluarga

18 November 2021   14:14 Diperbarui: 18 November 2021   14:19 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serunya ecosport tourism bareng keluarga tercinta (grasshoppergreg.com)

Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Indonesia ternyata memuat tentang perlunya penggabungan keduanya. Bidang olahraga memerlukan pariwisata untuk mempromosikan event olahraga, sedangkan bidang pariwisata juga memerlukan terobosan kreatif di segmen wisata minat khusus yaitu salah satunya olahraga.

Saat Bali terkenal sebagai Pulau Dewata, maka Mandalika adalah Pulau Sang Putri yang memukau warga dunia untuk segera mengunjunginya. Nama Mandalika berasal dari kisah rakyat tentang seorang putri kerajaan yang cantik dan baik sehingga menjadi idaman banyak pangeran tampan.

Selama ini, Mandalika telah masyhur sebagai ‘the hidden paradise (surga tersembunyi)’ bagi para peselancar/surfers lokal dan global, terutama di Pantai Tanjung Aan dan Pantai Gerupuk. Pantai Tanjung Aan terkenal dengan ombak besarnya nan indah, sementara itu Pantai Gerupuk memiliki beberapa spot surfing terbaik seperti di Batu Teong (Dondon), Prigi, Gili Goleng, Batu Lawang, dan Terasaq.

Pesona alamnya yang masih murni membuat Mandalika sangat layak dikembangan sebagai pariwisata olahraga di Indonesia dengan tetap menjaga lingkungan dan kearifan budaya lokal. Menurut The International Ecotourism Society (TIES), ecotourism didefinisikan sebagai “perjalanan bertanggungjawab ke lokasi alam yang berupa pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan komunitas lokal, dan dengan melibatkan pemahaman dan pendidikan yang berkelanjutan.”

Jadi seraya berlibur dengan kegiatan olahraga yang menyehatkan di Mandalika, wisatawan keluarga juga sekaligus memperoleh edukasi tentang cara menjaga kelestarian Bumi. Badan fit plus semakin peduli alam dan sosial deh sepulang liburan, cool!

Menginap di desa wisata di Mandalika sangat layak dicoba (travel.kompas.com)
Menginap di desa wisata di Mandalika sangat layak dicoba (travel.kompas.com)


Berapa biaya wisatanya?

Selain tujuan wisata, lamanya waktu dan jumlah wisatawan turut menentukan dana yang harus dipersiapkan untuk liburan. Bagi wisatawan keluarga, biaya liburan (pastinya) harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

Wisatawan keluarga umumnya berlibur di akhir pekan yaitu sekitar 3 Hari 2 Malam (3 Days 2 Night/3D 2N). Ohya, fasilitas akomodasi dan musim liburan (regular/high season) yang dipilih juga mempengaruhi total budget.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah yaitu Bapak Lendek Jayadi pun merekomendasikan wisatawan yang ingin menjelajahi Mandalika untuk memanfaatkan jasa biro perjalanan. “Kalau jalan-jalan di sini pakai travel saja agar enak, transportasi juga dari sana. Jadi tidak pusing karena tinggal jalan-jalan,” papar Lendek yang dikutip dari artikel Kompas.com.

Sebagai gambaran, kisaran biaya liburan ke Mandalika selama 3D 2N  yaitu antara Rp. 4.000.00/orang di hotel bintang 2 hingga Rp. 7.000.000/orang di hotel bintang 4 (di luar tiket pesawat dan oleh-oleh). Jika kita menginap di salah satu dari 1600-an kamar homestay di Desa Wisata Gerupuk, harganya bisa lebih murah yaitu Rp.250.000/malam termasuk sarapan, wifi, dan listrik serta kesempatan unik untuk bersosialisasi dengan warga lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun