Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ini Solusi PRIMA untuk Isi Dompet Lintas Usia

24 Juli 2019   17:49 Diperbarui: 24 Juli 2019   17:56 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudah pakai PRIMA bisa dinikmati dari orang tua hingga anak muda (jaringanprima.co.id)

Satu keluarga pasti terdiri atas anggota yang berbeda generasi.  Umumnya, jarak umur antara anak dan orang tua adalah 20-40 tahun.  Perbedaan usia tersebut pastinya membawa banyak konsekuensi seperti pola pikir dan gaya hidup.  Setiap generasi memiliki karakteristiknya masing-masing yang unik. 

Kecanggihan teknologi dan kemakmuran teknologi informasi yang dialami generasi zaman now jelas tak sempat dialami generasi terdahulu.  Urusan surat-menyurat via pos kini dipercepat dengan surel (email).  Begitu pula dengan transaksi keuangan seperti transfer via wesel yang telah beralih via ATM.

Para Paman dan Bibi saya termasuk generasi kelahiran 1960 dan 1970-an yang masih merasakan kiriman wesel untuk biaya sekolah dan kuliah mereka.  Pengirim weselnya adalah kakak-kakak mereka, termasuk Bapak dan Ibu saya, yang tergolong generasi Baby Boomer atau lahir tahun 1940-1959.

Membayar uang kuliah kini semakin mudah dengan jaringan ATM PRIMA via lebih dari 80 bank mitra (Dokpri)
Membayar uang kuliah kini semakin mudah dengan jaringan ATM PRIMA via lebih dari 80 bank mitra (Dokpri)
Saya dan sejumlah sepupu tak lagi merasakan kiriman uang kuliah via wesel.  Orang tua kami sudah melakukan transfer uang kuliah via ATM.  Sebagai generasi Milenial dan Z yang lahir pada tahun 1980-1994 dan 1995-2010, kartu mahasiswa plus ATM telah menjadi isi dompet sejak kami kuliah.

Memasuki dunia kerja di tahun 2000-an, transaksi keuangan semakin efisien dengan internet & mobile banking.  Bapak saya merasakan fasilitas SMS Banking untuk memeriksa saldo gajinya beberapa tahun sebelum beliau pensiun.  Untuk saya, fasilitas Internet Banking rutin diakses (hampir) setiap hari.

Satu kali, saya bertanya ke Bapak, "Kenapa belum buat e-banking, Pak?"  Jawab beliau dengan santai, "Ah, lebih pasti (SMS Banking).  Cukup pake pulsa sudah bisa."  Tambahnya lagi,"E-banking itu perlu paket data dan password.  Aduh, orang tua itu mudah lupa, apalagi kalau inget-inget password."

Inilah kelima layanan jaringan PRIMA yang memudahkan transaksi keuangan antar generasi (jaringanprima.co.id)
Inilah kelima layanan jaringan PRIMA yang memudahkan transaksi keuangan antar generasi (jaringanprima.co.id)

Maka itulah, adanya jaringan PRIMA dari PT. Rintis Sejahtera (RINTIS) sejak tahun 1991 untuk melayani transaksi keuangan dari mesin ATM hingga top-up e-money terbukti mampu menjembatani kebutuhan lintas generasi.  Inilah pengalaman saya dan keluarga dalam bertransaksi dengan PRIMA.

Pasti dan Resmi untuk Generasi Baby Boomer dan X

Sesuai namanya (P-R-I-M-A), saya membuat suatu kepanjangan khusus untuk menandai akomodatifnya PRIMA untuk setiap golongan usia. Jaringan PRIMA yang "P" untuk "Pasti " dan "R" untuk "Resmi " sesuai bagi transaksi keuangan para senior di keluarga yang berusia 45 hingga 65 tahun ke atas.

Sampai menjelang pensiun, Bapak saya masih belum mau menarik uang di mesin ATM yang bukan berasal dari sebuah bank BUMN tempat gaji beliau ditransfer.  Alhasil, tiap kali bepergian, kami harus mencari ATM bank tersebut.  Alasan beliau waktu itu, "Uang Bapak sudah pasti ada di ATM bank itu."

Jaringan PRIMA ikut menyukseskan program pemerintah yaitu transaksi keuangan nasional melalui GPN/Gerbang Pembayaran Nasional (Dokpri)
Jaringan PRIMA ikut menyukseskan program pemerintah yaitu transaksi keuangan nasional melalui GPN/Gerbang Pembayaran Nasional (Dokpri)
Ternyata, saat ke rumah Bibi di sebuah desa di Tegal, uang tunai Bapak menipis.  Jadilah kami ke pusat kota untuk mencari ATM.  Sayangnya, ATM bank yang dituju Bapak sedang offline dan tak bisa tarik tunai di bank karena sedang libur.  Namun, Bapak enggan merepotkan Bibi dengan meminjam uang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun