Mohon tunggu...
Nisa Alfitriyani
Nisa Alfitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidakmerataan dan Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia

8 Desember 2022   19:45 Diperbarui: 8 Desember 2022   20:06 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan suatu hal yang wajib kita dapatkan dan pelajari, karena untuk memahami dunia kita sekarang akan sangat membutuhkan bekal berupa ilmu-ilmu yang kita pelajari. Di Indonesia sendiri semua masyarakat wajib bersekolah dengan minimal menempuh pendidikan selama 8 tahun atau sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun pada kenyataannya saat ini masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang tidak mendapatkan akses pendidikan yang baik, bahkan untuk sekedar mendapatkan kehidupan layaknya masyarakat di daerah lain mereka masih kesulitan. 

Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan menempuh pendidikan salah satunya yaitu kita lebih bisa mengatur diri kita sendiri menjadi pribadi yang lebih baik. Tetapi tentu saja hal tersebut tidak bisa menjadi sebuah tolak ukur baik tidaknya pribadi seseorang, karena tetap saja perilaku seseorang berbeda-beda sesuai orang itu sendiri. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik bukan hanya harus memiliki ilmu namun juga harus memiliki adab. Selain itu juga apabila kita hanya memiliki adab tetapi tidak berilmu sama saja tidak akan menjadi pribadi yang baik, begitupun sebaliknya. 

Karena pada nyatanya hingga saat ini banyak orang-orang yang berilmu namun tidak memiliki adab yang baik, salah satunya yaitu seorang pegawai yang korupsi. Para koruptor ini lah salah satu aspek yang menyebabkan Pendidikan di Indonesia belum merata, karena saat pemerintah memberikan dana sesuai yang dibutuhkan justru yang sampai di tangan target malah semakin berkurang karena dana Sebagian besar masuk ke dompet para petinggi yang koruptor.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: pendidikan merupakan suatu tuntutan di dalam hidup serta tumbuh kembangnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan yang memiliki  kualitas baik dan merata akan menaikkan kapital manusia, memperluas kesempatan kerja serta menaikkan kesejahteraan masyarakat.

Penyebab lain dari ketidakmerataan pendidikan di Indonesia yaitu karena sulitnya akses perjalanan untuk menuju lokasi yang berada di pelosok, para tenaga pendidik yang memiliki tugas mengajar di daerah pelosok akan lebih sulit dalam menyampaikan materi di tambah lagi zaman sekarang semua hal termasuk pendidikan sudah mulai menggunakan teknologi menjadi salah satu media pembelajaran mereka. Berbeda dengan orang-orang yang berada di daerah pelosok akan lebih sulit untuk mengikuti media pembelajaran seperti itu karena terhambat oleh sinyal atau masalah lainnya. 

Selain di daerah pelosok nyatanya di daerah yang sudah maju seperti Jakarta juga masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan Pendidikan yang layak padahal akses untuk sekolah sudah lebih mudah di dapatkan. Alasan mereka tidak bersekolah salah satunya yaitu karena terhalang biaya yang tidak sedikit untuk pendidikan sehingga lebih memilih bekerja membantu orang tua daripada melanjutkan sekolah. Ada juga yang orang tuanya beranggapan bahwa lebih baik mencari uang daripada bersekolah karena tidak ada manfaatnya. 

Mengingat memang begitu banyaknya uang yang akan di keluarkan untuk kita menempuh pendidikan sampai tingkagt tinggi, wajar apabila orang tua yang awam memiliki pemikiran seperti itu. Kita harus bersyukur karena bisa mendapatkan ilmu dari belajar yang tentunya akan sangat berguna bagi kita maupun orang lain.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan dan diprediksi bahwa pada tahun 2045 akan menuju puncaknya yang dikenal sebagai Indonesia emas. Banyak upaya yang sedang dilakukan untuk menyambut tahun emas bagi Indonesia salah satunya dengan pembangunan besar-besaran di berbagai kota dan masyarakat diharapkan untuk mempersiapkan diri mereka. Salah satu faktor yang akan menentukan berhasil tidaknya prediksi tersebut yaitu bagaimana pendidikan kita berkembang, karena nantinya yang akan menguasi Indonesia pada tahun 2045 adalah orang-orang yang saat ini sedang menempuh pendidikan. 

Apabila pendidikan di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dan semua daerah baik pelosok maupun kota besar mendapatkan Pendidikan yang layak maka prediksi Indonesia emas tahun 2045 akan benar-benar terlaksana. Faktor lain yang menyebabkan target pembangunan pendidikan di Indonesia masih belum tercapai yaitu karena para profesi guru belum semuanya memiliki kualifikasi S1/D4 dan distribusi para guru ini juga belum merata ke semua daerah-daerah di Indonesia termasuk yang berada di daerah pelosok. 

Selain itu juga banyak guru-guru yang ditempatkan tidak sesuai bidangnya hal ini menyebabkan mutu pembelajaran menurun karena seharusnya para guru mengajar sesuai bidang mereka karena itu sudah menjadi keahlian mereka. Penyebab lainnya yaitu juga karena pendidikan di Indonesia terlalu sering mengganti kurikulum pembelajaran yang pada ujungnya akan membingungkan para peserta didik, para pengajar, dan para orang tua murid. Terhitung sejak Indonesia merdeka pendidikan kita sudah sebanyak 10 hingga 11 kali mengganti kurikulum pembelajaran. 

Dengan demikian dunia pendidikan membawa kemajuan bagi dunia bangsa dan Negara Indonesia ketika anda merencanakan pemilihan ketika Anda memilih orang yang memiliki kualifikasi yang sesuai untuk mengisi posisi di bidang organisasi Jenis seleksi adalah seleksi administratif, seleksi tertulis, dan pilihan tidak tertulis. Salah satu kualitas pendidikan nasional dapat dilihat dari kinerjanya yang berkualitas, yang tercermin dari lulusan kelas atas yang diakui secara nasional, secara regional dan internasional. 

Diperlukan jaminan kualitas upaya menentukan standar keterampilan siswa yang berada di level awal setiap jenjang pendidikan, standar isi terukur, standar proses yang diacu pencapaian standar isi, standar kompetensi kelulusan yang terkait secara sistematis standar isi dan standar lainnya seperti standar pelatih, sarana dan prasarana pendanaan difokuskan untuk memproduksi produksi pendidikan berkualitas tinggi.

Cara lain untuk yang dapat kita lakukan untuk menaikkan mutu pendidikan nasional yaitu dengan membaca, karena membaca merupakan dasar bagi kita yang menempuh pendidikan. Berdasarkan data dari Central Connecticut State University (CCSU) minat membaca masyarakat Indonesia berada pada posisi kedua terendah dari total 61 negara, namun data tersebut hanya dihitung dari jumlah masyarakat suatu negara yang mengunjungi perpustakaan sedangkan kebanyakan warga negara Indonesia mengunjungi toko buku untuk membelinya dan membanca di rumah. 

Jika di bandingkan dengan pendidikan di Finlandia sudah terlihat jelas perbedaannya, hal ini disebabkan karena profesi guru disana sangat di junjung tinggi dengan jam kelasnya yang lebih sedikit di bandingkan Indonesia namun memiliki kualitas pembelajaran yang sangat bagus. Guru merupakan salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Menciptakan pendidikan yang berkualitas membutuhkan usaha juga oleh guru dalam melaksanakan aktivitas profesionalnya. 

Dalam hal ini, kualifikasi guru dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa juga sangat penting. Guru yang berkualitas mampu mengelola kelas mereka secara efektif optimal. Upaya mendapatkan suatu penghargaan dan predikat guru tidak mudah menciptakan guru yang sukses atau profesional. Pencapaian tujuan-tujuan ini membutuhkan usaha, kemauan, dan pelatihan serta pembinaan pemangku kepentingan menyediakan guru. Oleh karena itu guru harus melakukan pelatihan secara terus menerus agar tugas-tugas guru dapat berjalan dengan baik optimal. 

Tercapainya tujuan pendidikan sangat tergantung pada kecakapan kepemimpinan dan kebijaksanaan kepala sekolah yang merupakan pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan pejabat profesional organisasi sekolah yang bertugas mengelola seluruh sumber daya organisasi dan bekerja sama dengan guru untuk melatih siswa mencapai tujuan pendidikan.

Untuk mencapai tujuan kita dalam mewujudkan pendidikan indonesia yang lebih bermutu dan merata perlu adanya kesadaran dari diri sendiri serta memperbaiki setiap perbuatan yang akan membuat pendidikan kita tidak berkualitas. Suatu negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia yang memadai serta pendidikan yang berkualitas dan merata. Karena dengan pendidikan yang berkualitas maka akan melahirkan para generasi-generasi yang akan bertanggung jawab, pekerja keras, cerdas dan akan berkontribusi dalam memajukan negara. 

Sebaliknya apabila pendidikan semakin tidak berkualitas maka akan menyebabkan suatu kehancuran bagi bangsa karena tidak adanya generasi yang dapat diwariskan untuk menjaganya. Warga negara memegang peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Masyarakat dapat berfungsi sebagai subjek atau pelaku pendidikan. Tanpa kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, negara tidak akan berkembang. 

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat pendidikan kita semakin berkualitas dan merata yaitu dengan meningkatkan   fungsi   dan   peran  sentral  Badan  Standar  Nasional  Pendidikan (BPSN), memanfaatkan  kemajuan  teknologi  untuk  mempermudah  proses pendidikan, untuk mengatasi rendahnya kualitas bagi guru atau masyarakat bisa dilakukan dengan mengikuti kegiatan seperti seminar, mengadakan kegiatan pelatihan, dan sebagainya, pendidikan   yang   merata dan berkualitas  juga  menghendaki  supaya  pembentukan karakter harus menjadi prioritas. 

Semua upaya tersebut bertuuan agar pendidikan Indonesia menjadi semakin berkualiats dan merata, karena pendidikan yang berkualitas dan merata dapat dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia. Menurut  Langeveld  (2008), ada  4  prinsip  antropologis  yang  melandasi  kemungkinan manusia sebagai  makhluk  yang  berakal budi untuk mendapat pendidikan yaitu  (1) Prinsip  Potensialitas  :  Manusia  memiliki  potensi atau kemampuan  untuk  bertumbuh  dan  berkembang; (2) Prinsip Dinamika : manusia selalu aktif, dinamis,  tidak  statis;  (3)  Prinsip Individualitas  :  manusia yang memiliki keunikan dan  kekhasan; (4) Prinsip Sosialitas : manusia selalu berinteraksi dengan manusia yang lain.

Mutu pendidikan membutuhkan metrik tertentu sebagai tolak ukur untuk melihat perkembangannya. Kita semua perlu melanjutkan tradisi kemajuan dalam dunia pendidikan. Semua elemen masyarakat bertanggung jawab untuk memajukan pendidikan dalam segala dimensinya agar pendidikan semakin berkualitas dan merata terutama di setiap daerah yang sulit untuk di akses di Indonesia. Mengingat peran pendidikan yang begitu penting bagi individu dan kelompok dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM), karena dapat sepenuhnya mempengaruhi pertumbuhan suatu bangsa dan negara.

Tidak hanya mempengaruhi produktivitas tetapi juga kondisi masyarakat. pendidikan merupakan salah satu hak dasar semua orang. Dalam perannya, pendidikan dapat membuat hidup seseorang menjadi lebih mudah, karena pada dasarnya pendidikan tidak dapat dipisahkan dari gaya hidup. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda yang otomatis akan menjadi penerus bangsa harus bertanggung jawab dalam menjaga pendidikan Indonesia agar tetap berkualitas dan bermutu tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun