Mohon tunggu...
Ni Putu Ika Sulistyawati
Ni Putu Ika Sulistyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa

seorang mahasiswa jurusan kimia di undiksha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Panca Sradha Sebagai Landasan Pemahaman Hakikat Manusia Dalam Hindu

15 September 2025   23:20 Diperbarui: 15 September 2025   23:20 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Agama Hindu merupakan salah satu agama tertua di dunia yang hingga kini masih dianut oleh jutaan pemeluk, terutama di India dan Bali, Indonesia. Sebagai agama yang bersifat kosmologis dan filosofis, Hindu memandang kehidupan tidak hanya sebatas hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga meliputi keterkaitan manusia dengan alam semesta, makhluk lain, dan dirinya sendiri. Salah satu ajaran pokok yang menjadi fondasi keyakinan umat Hindu adalah Panca Sradha, yakni lima keyakinan dasar yang wajib diyakini oleh setiap pemeluk.

     Panca Sradha bukan hanya sekadar doktrin religius, melainkan juga memberikan penjelasan filosofis tentang hakikat manusia. Melalui keyakinan terhadap Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbhawa, dan Moksha, umat Hindu dapat memahami siapa dirinya, dari mana ia berasal, apa tujuan hidupnya, dan ke mana ia akan kembali. Dengan demikian, Panca Sradha tidak hanya berfungsi sebagai pedoman spiritual, tetapi juga sebagai dasar filosofis untuk memahami hakikat manusia dalam perspektif Hindu.

Hakikat Manusia dalam Perspektif Hindu

      Hakikat manusia dalam Hindu dipandang sebagai makhluk spiritual sekaligus material. Tubuh jasmani dianggap sebagai sarana sementara, sedangkan roh atau Atman adalah esensi sejati dari manusia. Berbeda dengan pemahaman materialistik yang hanya memandang manusia sebagai kumpulan organ biologis, Hindu menekankan bahwa manusia pada hakikatnya adalah jiwa yang kekal. Kitab Bhagavad Gita (II.20) menegaskan bahwa Atman tidak pernah lahir dan tidak pernah mati. Jiwa tidak dapat dimusnahkan oleh senjata, api, air, maupun angin. Dengan kesadaran ini, manusia dipandang sebagai bagian dari Brahman, percikan kecil yang harus kembali bersatu dengan sumber asalnya.

Hakikat manusia juga dapat dipahami melalui konsep  Tri Pramana, yaitu tiga sumber pengetahuan:

1. Sabda Pramana: pengetahuan melalui wahyu suci (Veda).

2. Pratyaksa Pramana: pengetahuan melalui pengamatan langsung.

3. Anumana Pramana: pengetahuan melalui penalaran atau logika.

     Melalui ketiga jalan ini, manusia berusaha memahami dirinya dan dunia di sekitarnya. Dengan demikian, hakikat manusia menurut Hindu bukan sekadar makhluk biologis, melainkan entitas spiritual yang memiliki misi yang jelas.

Panca Sraddha sebagai Pokok Keyakinan

1. Brahman: Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun