Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, Asrar Atma, dll. Buku solo 31 judul, antologi berbagai genre 193 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Semar Bodronoyo

23 September 2025   07:49 Diperbarui: 23 September 2025   08:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si Semar Bodronoyo

Sriatim hanyalah bocah kecil di sebuah desa pinggir sungai, tubuhnya bongsor, langkahnya pelan, dan matanya sering menunduk. Ia tidak pernah benar-benar fasih membaca. Kata guru, ia mengidap disleksia. Karena itu, ia hanya bertahan dua tahun di sekolah dasar. Saat teman-temannya melanjutkan ke kelas tiga, Sriatim justru berhenti.

Ibunya, seorang janda yang sabar, sehari-hari berjualan jamu gendong. Melihat anaknya tak bisa mengikuti pelajaran, ia menarik Sriatim ikut berdagang.

"Atim, ayo, bantu Ibu ya. Kau bisa bawakan botol jamu kecil atau menawari pembeli," kata ibunya suatu pagi.
Sriatim menurut, meski hatinya sering perih. Ia tahu, ibunya tidak punya pilihan lain.

Kelahiran Aneh yang Jadi Julukan

Beberapa tahun kemudian, ibunya menikah lagi. Dari pernikahan itu lahirlah seorang bayi lelaki yang segera membuat heboh seluruh kampung. Bentuk batok kepalanya aneh---dahinya menonjol, wajahnya bulat seperti topeng wayang Semar.

"Lho, mirip Semar, tho? Ha-ha-ha!" celetuk tetangga-tetangga.

Julukan itu melekat. Nama aslinya lama-lama tenggelam. Semua orang memanggilnya Semar.

Sriatim diam-diam cemburu. Ia, yang lahir lebih dulu, nyaris tak dianggap. Semua perhatian tetangga mengarah pada adiknya yang unik itu.

Panggung Rakyat, Jiwa Desa

Kebetulan, di kampung mereka berdiri sebuah perkumpulan kesenian yang masyhur: Siswo Budoyo. Grup ini memadukan wayang orang dan ketoprak, melanglang dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dan setiap kali pentas, ribuan penonton datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun