Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, Asrar Atma, dll. Buku solo 31 judul, antologi berbagai genre 193 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hunian Ternyaman

14 September 2025   17:57 Diperbarui: 14 September 2025   17:57 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hunian Ternyaman


Dua puluh satu tahun sudah aku menetap di rumah ini. Rumah yang tak hanya berdiri dari bata dan semen, melainkan juga dari doa dan rasa syukur. Di halamannya tumbuh pohon-pohon buah: mangga yang rindang, sirsak yang rajin berbuah, jambu air yang manis, hingga durian cangkokan, duku, langsat, jeruk bali, dan apokat yang sengaja kubeli agar rumah ini semakin semarak.

Semua berawal pada penghujung tahun 2003. Waktu itu, aku hanya bercanda pada suami: ingin jalan-jalan melihat-lihat perumahan. Seakan kami memiliki tabungan berlebih, padahal kenyataannya tidak. Namun siapa sangka, gurauan itu justru membawaku pada kejutan manis.

Kami singgah ke rumah seorang kenalan. Dari situ, aku mengetahui ada rumah luas milik orang tua temanku yang sedang ditawarkan. Tanpa rencana panjang, tanpa banyak pertimbangan, hanya dalam tiga jam saja aku dan suami sepakat memilihnya. Rasanya seperti jodoh yang dipertemukan Tuhan. Bayangkan, tanah seluas 450 meter persegi bisa kami miliki dengan harga tak sampai seratus juta.

Sejak hari itu, banyak kisah terukir di rumah ini. Ada suka, ada pula duka. Pernah rumah ini didatangi pencuri. Tabung LPG penuh hilang saat pagar masih rendah. Dompet berisi honor yang baru kuterima pun ikut lenyap, meski akhirnya dilempar kembali ke halaman, tinggal uangnya yang tak kembali. Ada juga kejadian motor cicilan yang raib, untungnya masih bergaransi sehingga kami mendapat ganti meski hanya motor bekas.

Namun semua itu justru membuatku semakin menyayangi rumah ini. Di sinilah aku belajar bertahan, bersyukur, dan merasa aman meski kadang ular datang menyelinap hingga ke ruang tamu. Karena itu, aku memelihara beberapa ekor kucing yang setia menemani. Mereka seakan menjadi penjaga kecil yang membuat suasana semakin hangat.

Bagi orang lain, mungkin rumah hanyalah tempat singgah. Bagiku, rumah ini adalah saksi perjalanan hidup---tempat di mana setiap tetes air mata dan tawa berpadu, tempat di mana aku merasa paling nyaman, paling pulang.

Malang, 14 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun