Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Amora

3 Agustus 2020   17:46 Diperbarui: 3 Agustus 2020   17:50 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.genpi.co/gaya-hidup

Fritz bingung. Mana yang harus ia pilih. Lelaki itu terdesak oleh suara dari ruang sebelah yang terus memanggilnya tiada henti.  

"Iyaa... Papa segera ke sana, Amora! Sabar ya Nak, ya?" serunya dari tempat ia duduk.

Dering gawai tak ingin diam. Dimatikannya.

"Maaf, Mora! Aku terpaksa mematikannya. Aku lebih memilih Amoraku. Puteri semata wayangku yang kini sedang menungguku untuk belajar Daring. Aku harus membantunya. Ini PJJ. Bagi anak-anak itu rumit! Aku tak ingin menambah rumit." batin lelaki itu memuai.  

Begitulah akhirnya ia menentukan pilihannya. Amora, perempuan yang pernah ditemuinya tanpa sengaja jauh sebelum pandemi menggerogoti bumi,  atau  Amora puteri tersayangnya. Dia sudah menentukan pilihan yang tepat. ***  

NK/03/08/2020

#SangiheBanuaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun