Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Foto Usang

4 Juni 2020   08:00 Diperbarui: 21 Agustus 2020   13:45 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Untuk apa? Untuk memperkenalkan istrimu?" sela Rara.

Pembicaraan terputus. Sengaja diputuskan Rara. Ia merasa tak mungkin melakukan pertemuan itu. Akan terasa lebih sakit jika ia mengiyakan kehendak Pras untuk bicara baik-baik. Untuk apa? 

Untuk meminta maaf agar terjalin kembali hubungan yang pernah kandas gara-gara penghianatan yang telah lelaki itu lakukan. 

Untuk menjelaskan bahwa ia tak mencintai istrinya dan menikah hanya karena kecelakaan? 

Mengajak bicara baik-baik agar menerimanya kembali untuk membangun kebahagian di atas penderitaan orang lain seperti yang perneh dilakukannya dulu? 

Dan sekarang ia akan mengulangi lagi penghianatan itu... dan itu dilakukannya denganku dibalik kesetiaan istrinya? Itu tak mungkin.. 

"Inposible, Pras!" Ringis Rara membathin. 

Rasanya sulit meluruskan benang basah. Aku sudah berusaha melupakan semua yang telah terjadi. 

Tahun-tahun berlalu, aku juga sudah mengubur dalam-dalam kisah parah itu. Aku telah menutup lembaran gemilang di antara kita, Pras. 

Ucapan itu hanya menggelora dalam sukma nan lara.

Gelora cinta yang dulu mekar kini terkulum bisu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun