Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen "Cinta di Rumah Tua"

15 Februari 2023   21:33 Diperbarui: 15 Februari 2023   21:36 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.istockphoto.com/id/foto/

Tiba-tiba sebatang dahan besar menimpa tubuh Cinta. Kemudian Cinta tak sadarkan diri.

"Cinta! Bangun, Nak. Ini Ayah!" Suara panggilan seorang laki-laki menyadarkan Cinta.

Pelan-pelan mata Cinta terbuka. Dia melihat Ayahnya sedang memeluknya. Cinta juga melihat Greg, John, Hana, Andrew dan dua orang laki-laki berpeci putih berdiri mengelilinginya.

Cinta mengitari pandangannya ke tempat dia berada kini.

"Di mana aku?" tanya Cinta sambil duduk pelan-pelan.

"Kamu ada di salah satu ruangan vila, Cin," tukas Greg.

"Sudah dua hari kami mencarimu," papar Andrew pelan.

"Apa dua hari? Bukankah semalam kita datang ke vila yang sangat indah dan megah. Mana Stpehen pemilik rumah ini? Apa yang terjadi dengannya?" Cinta bertanya tak mengerti.

"Kita memang datang ke sebuah vila, tap bukan vila yang indah dan megah. Ini rumah tua, Cin. Lagi pula tak ada yang namanya Stephen. Tak ada siapa-siapa kecuali kita saat itu?' urai Hana menambah kebingungan Cinta.

"Rumah ini milik keluarga Danu Subroto.  Stephen adalah anak sulung mereka. Keluarga ini meninggal karena peristiwa perampokan. Pemuda yang kamu lihat itu sebangsa jin yang menunggu rumah ini yang kadang- kadang menjelma sebagai keluarga Danu Subroto. Alhamdulillah, kamu masih bisa selamat," kata salah seorang Bapak yang menggunakan peci putih. Di tangannya Cinta melihat ada tasbih.

"Anakku, ini Ustaz Danu dan yang satunya Ustaz Aris. Mereka yang membantu Ayah mencarimu. Kamu sudah hilang selama dua hari. Alhamdulillah mereka bisa membantumu keluar dari dimensi dunia gaib," jelas Ayah sambil mengelus kepala Cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun