Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kupu-Kupu Kertas

5 Juni 2021   12:30 Diperbarui: 5 Juni 2021   12:37 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: eventkampis

Adikku semata wayang ini memang paling manja. Setiap keinginannya kerap harus dituruti.

"Adik! Boleh mas masuk?" tanyaku sambil mengetuk pintu kamarnya.

Tak terdengar suara jawaban dari dalam kamar. Pelan-pelan aku masuk ke dalam kamar. Aku melihat adikku sedang tertidur pulas sambil mendekap buku paket Bahasa Indonesia. 

Rupanya Gendis tertidur saat membaca buku tersebut. Pasti banyak tugas yang harus dikerjakannya sehingga dia kelelahan begitu.

Pelan-pelan aku mengambil buku itu dan menyimpannya di atas meja belajar.Aku merapikan buku-buku yang berserakan di atas meja itu.

Perhatianku tertuju pada kertas folio yang bergambar kupu-kupu. Di situ juga terdapat puisi. Di bagian atas judul tertulis Kupu-Kupu Kertas.

Rupanya bakat bunda menurun juga pada adikku ini. Dia senang menulis puisi dan cerpen.  Berbeda denganku yang tidak suka pada dunia membaca dan tulis menulis. Namun ada juga bakat bunda yang menurun padaku . Bunda suka pada seni, aku juga begitu sehingga aku memutuskan untuk mengambil jurusan seni.

Pelan-pelan aku mulai membaca tulisan Gendis.

Aku adalah kupu-kupu kertas

Yang diam tak bergeming. 

meski ingin kulebarkan sayapku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun