Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar Merah di Meja

1 Desember 2020   18:01 Diperbarui: 1 Desember 2020   18:14 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi terjaga oleh aroma mawar yang mekar di meja kerja

Entah kapan engkau  ada dan menubuh dalam reranting jenjang

Dalam kasih matahari akar-akar bercabang menjadi nadi

Yang membawa harapan pada jantung merah

Kapan engkau tumbuh?

Tak ada pratanda seperti musim buah yang mengirim khabar

Dalam jatuh kelopak dan dengung kumbang

Tak ada ada pratanda seperti musim kemarau mengirim isyarat

Dalam rintihan daun-daun yang jatuh

Tak ada pratanda seperti kepulangan mengirim kurir

Dalam cicit murai pada dahan-dahan cemara di taman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun