Mohon tunggu...
David H
David H Mohon Tunggu... -

Working in an advertising agency. Love to travel and capture everything during it. And taste this earth because you only live once. NIKMATI HIDUP (Enjoy your life)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nekat ke Tokyo Sendiri - Episode 1: Perburuan

17 Januari 2014   14:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13899427601374244744

Judul di atas memang sesungguhnya. Banyak hal yang menjadi alasan kenapa dibilang nekad. Pertama, saya tidak pernah sama sekali ke Tokyo. Kedua, bahasa akan menjadi kendala karena menurut info di Jepang jarang yang bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik.  Ketiga, budget dana mengingat biaya pesawat, transport dan akomodasi selama di sana cukup mahal. Apa yang menyebabkan saya berani untuk ke Jepang. Ini gara-gara sebuah hoax yang mengabarkan bahwa per 1 Juni 2013 Jepang akan membebaskan visa bagi turis dari Indonesia. Gara-gara hoax ini membuat saya mulai melirik untuk hunting tiket ke Jepang. Perburuan isengpun membuahkan hasil, di mana saya mendapatkan tiket promo ke Osaka dengan pesawat Malaysia Airlines untuk bulan October dengan harga Rp 6,5jt (pp). Sekilas terlihat jauh lebih mahal daripada tiket Air Asia. Tetapi setelah mencoba membandingkan secara detil yaitu menambahkan semua fitur dan service yang didapat dari MH ke Air Asia seperti makanan, bagasi 30 kg, selimut dan entertainment, dan pemilihan tempat duduk. Maka hasilnya hanya selisih cuma Rp 200 ribu saja. Tapi kenyamanan dan gengsinya tentu beda :D mengingat MH transit di Bandara Antar Bangsa sedangkan Air Asia mendarat di LCC Terminal. Tugas berikutnya adalah mencoba survey obyek wisata apa saja yang ada di Osaka mengingat saya hanya memiliki waktu 5 hari saja. Setelah survey dan diskusi panjang lebar dengan istri selama 2 minggu, akhirnya di mantapkan untuk membeli tiket Jakarta-Osaka pp  via MH. Tapi apa yang terjadi? Tiket promo sudah tidak ada. (*nangisgulingguling). Akhirnya terpaksa segera browsing ke situsnya Air Asia dan mereka masih menawarkan tiket promo. Tapi iseng, saya coba check di MH untuk tike Jakarta-Tokyo ternyata mereka masih memberikan tiket promo. Setelah diskusi kilat dengan istri, kami putuskan segera membeli tiket promo ke Tokyo tersebut via MH tanpa tau apa yang akan kita lihat di Tokyo. (browsing tempat wisata di Tokyo belakangan deh) Dalam 15 menit tiket Jakarta-Tokyo sudah ditangan. (*happydeh) Setelah pasti akan berangkat ke Tokyo, saya mulai melakukan pencarian informasi apa saja mengenai Tokyo seperti rekomendasi hotel, tempat wisata, transportasi, telekomunikasi dan makanan yang harus dicoba. Salah satunya via teman yang sudah pernah ke Tokyo. Salah satu rekomendasi paling penting menurut mereka adalah : Install aplikasi yang bernama Hyperdia di Iphone atau Android anda. [caption id="attachment_306524" align="alignleft" width="193" caption="Aplikasi Hyperdia"][/caption] Kenapa perlu aplikasi Hyperdia? Karena aplikasi ini memuat daftar jadwal, biaya, dan lama perjalanan menggunakan train di Jepang. Jadi cukup memasukkan nama daerah tempat kita memulai perjalanan dan daerah tujuan, maka hyperdia akan mengeluarkan semua jadwal train yang bisa digunakan beserta harga dan lama perjalanannya. Bahkan ketika di Tokyo, seringkali saya kebingungan mencari jalur train yang ingin dinaiki di dalam train station, maka saya akan menunjukkan hasil search hyperdia kepada petugas yang berjaga di sekitar pintu masuk station dan biasanya mereka akan langsung menunjukkan atau menyebutkan no line yang harus saya tuju. Tanpa harus repot-repot bahasa Tarzan :D Hyperdia is a must have application if you plan to have vacation by your self in Japan. to be continue -> Nekad ke Tokyo Sendiri - Episode 2 : Hoax

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun