Mohon tunggu...
NI BERITA KITA
NI BERITA KITA Mohon Tunggu... Jurnalis Muda, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Halo, saya Nikita Raiya, seorang mahasiswi baru di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Jurnalistik. Saya memiliki ketertarikan pada dunia media, komunikasi, dan isu-isu berita. Melalui Kompasiana, saya ingin berbagi pandangan, pengalaman, dan pengetahuan, sekaligus melatih keterampilan menulis untuk mendukung cita-cita saya sebagai seorang jurnalis dan presenter di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jejak Menulis Mahasiswa Jurnalistik, Tugas Pendidikan Pancasila

2 September 2025   21:33 Diperbarui: 2 September 2025   21:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PROGRAM STUDI JURNALISTIK// FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI// UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA(Sumber: https://fidkomuinjkt.blogspot.com/p/jurnalis

Setiap mahasiswa tentu akrab dengan tugas kuliah. Namun, ketika tugas itu dirangkai dengan pesan yang kuat sekaligus bahan bacaan yang sarat makna, maka ia tak lagi sekadar kewajiban akademik, melainkan bekal kehidupan. Itulah yang saya rasakan sebagai mahasiswa jurnalistik ketika dosen memberikan rangkaian tugas menulis dan sebuah buku digital Pendidikan Pancasila.

Sebagai mahasiswa jurnalistik, saya percaya bahwa setiap tugas memiliki nilai berita. Begitu pula dengan daftar panjang amanah dari dosen kali ini. Ada resume PowerPoint yang harus dijadikan laporan jurnalistik, lalu dipublikasikan di portal media. Ada juga bahan presentasi yang harus bertransformasi menjadi video podcast dengan host dan narasumber lengkap.

Tidak berhenti di situ, kami pun diminta menyusun catatan mingguan: rangkuman per bab, direspons secara kritis per kalimat, lalu diunggah ke blog Kompasiana atau Ritizen Republika. Setidaknya enam belas kali catatan harus hadir sebagai jejak pemikiran. Semua itu berpuncak pada laporan UTS berbasis kerja kelompok, serta UAS berupa video podcast yang lahir dari proses panjang membaca, merangkum, dan berdiskusi.

Tugas-tugas ini memang terlihat padat, tetapi justru inilah yang membuat mahasiswa merasa benar-benar "hidup" sebagai calon jurnalis. Kami dituntut untuk tidak hanya menulis, tetapi juga membaca realitas, mengolah fakta, menyajikannya secara objektif, dan sekaligus meramu refleksi pribadi.

Lalu, hadir pula sebuah buku digital: Pendidikan Pancasila. Pada bagian pendahuluannya, buku ini mengingatkan bahwa pendidikan Pancasila di perguruan tinggi telah melewati perjalanan panjang, dengan pasang surut kebijakan dan interpretasi. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 bahkan menegaskan pentingnya pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah wajib, sejajar dengan pendidikan agama, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.

Di sinilah saya melihat keterhubungan antara tugas dan bacaan. Dosen ingin menanamkan pesan bahwa tugas menulis tidak boleh hampa nilai. Sebagai calon jurnalis, kami bukan hanya pelapor fakta, tetapi juga agen yang menyuarakan ideologi bangsa---Pancasila.

Pancasila, sebagaimana ditulis dalam buku itu, bukan sekadar konsep normatif. Ia adalah ruh yang membentuk jati diri mahasiswa. Dengan Pancasila, mahasiswa diharapkan tidak hanya kritis, tetapi juga Pancasilais: jujur, disiplin, peduli, gotong royong, dan cinta damai.

Kegiatan Daring Matkul Pendidikan Pancasila minggu Pertama(Sumber: Tangkap Layar Nikita Raiya010)
Kegiatan Daring Matkul Pendidikan Pancasila minggu Pertama(Sumber: Tangkap Layar Nikita Raiya010)

Tugas kuliah sering dianggap formalitas, namun kali ini berbeda. Rangkaian tugas menulis, laporan jurnalistik, catatan mingguan, hingga podcast ternyata membentuk jalan panjang pembelajaran yang sarat makna. Buku ajar Pendidikan Pancasila yang menyertainya menjadi kompas yang menuntun arah, agar setiap tulisan tidak kehilangan pijakan ideologi bangsa.

Sebagai mahasiswa jurnalistik, saya merasa pesan dosen ini sederhana tapi dalam: menulislah dengan ilmu, rekamlah fakta dengan jujur, dan jadilah jurnalis yang Pancasilais.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun