Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kisah Usaha Mikro "Kedai Pelipur Lapar, Tak Henti Berinovasi"

9 Februari 2021   05:16 Diperbarui: 9 Februari 2021   05:33 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namanya Yusifi Erna. Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia jurusan Jurnalistik ini bukan tidak mampu menembus dunia kerja. Ibu 3 anak ini tercatat pernah menjadi guru TK Swasta. Terpaksa berhenti karena rupanya sekolah tersebut tidak nasionalis. Larangan-larangan tidak masuk akal membuatnya tidak nyaman. Panggilan menjadi guru Bahasa Indonesia di sebuah SMK negeripun terpaksa ditolaknya. Alasan klasik seorang ibu, anak-anak tidak ada yang ngurusi. Lebih memilih mendampingi anak-anak tercintanya adalah pilihan yang wajib dihargai.

 Mantan guru TK inipun banting setir membuka toko kecil dengan menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. 

 "Ternyata saingan begitu banyak." Tuturnya. 

Pizza Kedai Pelipur lapar
Pizza Kedai Pelipur lapar

 Memang benar, di sepanjang jalan depan rumah saja ada 3 orang yang jualan serupa. Otak sarjananya berputar, mencari celah untuk bisa tetap eksis. Bukan sekedar mencari tambahan penghasilan namun eksistensi sebagai perempuan yang mandiri menjadi pendorong utamanya. Banyak hal yang sudah dicobanya. Menjual sayur yang sudah dikemas beserta bumbunya. Menjual sarapan ndeso seperti nasi ampok, nasi tiwul dan nasi pecel Blitar dengan bumbu buatan tangannya sendiri. Bukan tanpa peminat jika akhirnya dia memilih konsetrasi menjual makanan sehat berbahan dasar buah. 

 

Paket promo Kedai Pelipur Lapar
Paket promo Kedai Pelipur Lapar

Kedai Pelipur Lapar
Kedai Pelipur Lapar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun