Mohon tunggu...
Niken Safitri
Niken Safitri Mohon Tunggu... Lainnya - Pengetik Rahasia

Aku, Kamu dan Kita semua berhak untuk bahagia. Jangan dicari, tapi ciptakan kebahagiaanmu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Masa Depanku

2 Desember 2020   12:40 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:40 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penuh peluh tanpa keluh

Menghangatkan bagai selimut

Merangkul kaum rapuh

Menentramkan hati yang kalut

Diamnya sungguh bijaksana

Tangisnya begitu serau

Candanya sepadi namun bermakna

Bibir tebalnya langka meracau

Kerlingan matanya amat tajam

Namun senyumnya menyejukkan

Walau berada di tempat temaram

Dan hal itu memicu kecanduan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun