Mohon tunggu...
niken nawang sari
niken nawang sari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Ibu Rumah Tangga yang suka jalan-jalan ke bangunan kolonial, suka menulis hal berbau sejarah, dan suka di demo 2 ekor kucing. Blog pribadi www.nickenblackcat.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Untaian Kenangan di Jalan Pajeksan

18 Februari 2021   00:00 Diperbarui: 18 Februari 2021   00:15 2844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Pajeksan. Dok : yogyakarta.panduanwisata.id

Harga sewa kos yang aku dapatkan di pertengahan 2009 sebesar Rp 150.000 rupiah. Kamarnya tidak terlalu luas tetapi sudah memiliki fasilitas kasur busa tipis dan laci untuk pakaian. Lumayan banget waktu itu karena aku tidak punya uang lagi untuk beli kasur. Lha wong bayar kos saja sepertiganya pinjam uang teman. Hehe 

Sempat Minder Ngekos Di Pajeksan

Kos khusus wanita yang aku tempati saat itu kebanyakan dihuni oleh spg (sales promotion girl) matahari. Pertama ngekos aku jarang keluar kamar karena minder. Ya minder penampilan, minder gaji, malu kalau ditanya kerja dimana dan macem-macem lah. 

Beruntung sekali ada mbak-mbak berlogat banyumasan (aku lupa mbak siapa namanya) yang lagi kursus di Johny Andrean Ramai Mall sering menyapa, jadi lama kelamaan aku bisa saling kenal dengan penghuni kos yang lain. 

Pemilik kosku sepertinya keturunan Tionghoa. Beliau cukup tegas tapi tidak ribet juga. Pokoknya asal mengikuti aturan, tidak akan dimarahin ibu kos deh. Termasuk aturan bayar sewa kos harus tepat waktu. 

Belajar Saling Menghargai Dari Warga

"Tak anter sampai depan gang aja ya? ", kata seorang teman sepulang bekerja.

" Lha ngopo kok ra tekan ngarep kosku? ", tanyaku heran. (Lha kenapa nggak sampai depan kosku?) 


" Aku rodo serem, akeh sik tatoan nang cerak kosmu", jawabnya. (Aku agak serem, banyak yang tatoan di dekat kosmu) 

Walaupun terlihat 'serem' dari covernya, seperti yang dirasakan temanku, tapi ada satu hal yang paling berkesan saat aku tinggal di Pajeksan. Selama tinggal di Pajeksan tidak pernah terjadi cat calling padaku. Jadi warga saling menghargai dan mengerti dengan anak kos. 

Misalnya mbak yang itu spg disana bajunya ya emang begitu. Tidak malah disuit-suit saat lewat gang. Rasanya jadi aman aja pakai seragam spg walau melewati warga yang sedang duduk-duduk di pinggir gang. 

Nah anak kos juga harus punya sopan santun ya tentunya. Misalnya kalau masuk gang melewati kumpulan warga itu bilang ndherek langkung, permisi, atau tersenyum.

Ketemu Makanan Enak dan Murah di Pajeksan

Ngekos itu terasa menyenangkan jika dikelilingi tempat makan yang enak dan murah. Nah waktu masih ngekos di Pajeksan aku punya langganan tempat makan yang enak dan murah yaitu warteg BMW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun