Mohon tunggu...
Niken Djokosuratno Suratman
Niken Djokosuratno Suratman Mohon Tunggu... Editor - Just me

Bekal menjadi seorang profesional diawali dengan mendengarkan dan belajar....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa Sang Bambu

5 Agustus 2022   17:58 Diperbarui: 5 Agustus 2022   18:09 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersungkur... 

Terjatuh...

Tepat di bawahnya...

Menyembah dan menangis...

Apakah maaf adalah sebuah kata? 

Atau harta yang berharga?

Sang bambu lagi-lagi tertunduk

Memandang wajah-wajah beku

Ayunannya pelan

Alunannya teredam

Lihatlah bumi, putrimu ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun