Mohon tunggu...
Gunawan Fdli
Gunawan Fdli Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Nietzsche

Cuci kaki sebelum tidur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mega Wati kamarudin

8 Juni 2020   00:01 Diperbarui: 8 Juni 2020   00:11 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenalmu adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan dan suda tertulis di lauhul mahfudz

Embun bukan hanya sekedar menabur kesuburan pada talas tapi membawa kabar gembira pada semesta

Gerimis bukan berarti kabar duka bagi semesta tapi menandakan sebentar lagi akan hadir hujan deras yang menyuburi alam dan mnghidupkan tunas tak punya harapan

Angin tak selalu membawa kabar buruk tapi membawa kabar gembira bagi hati yang mengerti

Wangian itu terlihat jelas tapi tak semua menikmatinya sebab aromanya tak kasat mata
Mereka para pecinta mengetahui akan hal itu

Akan lebih baik jika kita meyakinkan dahulu baru mencari kebenarannya karena Tuhan selalu merestui mereka yang meyakini kebenaran

Tetaplah menjadi diri untuk mengenal diri karena menjadi orang lain adalah menolak kebenaran

Ijinkan aku mengenalmu secara khusyu
Ijinkan aku membayangimu dan melukis wajahmu di bawa kaki langit

Kamu bukan sekedar ada yang menyatu untuk mengadakan tapi menjadi kekasih rahasiaku yang nanti akan diceritakan oleh sejarah

Angkatkan tanganmu dan meminta petunjuk agar yang yang dibalik tabir bisa terlihat secara jelas sebab tanpa permohonan kegelisahan akan senantiasa menghantui

Maaf adalah cara terbaik untuk mendefinisikan kedamaian dan akan lebih bijak jika ditanamkan di dalam kalbu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun