Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjaga Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi: Tantangan Budaya di Mega-Kota Jakarta

22 Maret 2024   15:15 Diperbarui: 22 Maret 2024   15:19 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: AXA.co.id

Oleh: Julianda BM 

Jakarta, megapolitan raksasa yang tak pernah tidur. Kota metropolitan ini bagaikan magnet, menarik jutaan orang dari berbagai penjuru Nusantara untuk mengadu nasib. 

Di balik gemerlapnya gedung pencakar langit dan hiruk pikuk kesibukan, Jakarta menyimpan kekayaan budaya yang tak ternilai. 

Kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun menjadi identitas dan pemersatu masyarakatnya.

Namun, modernisasi yang melaju pesat menghadirkan tantangan besar bagi kelestarian budaya lokal. 

Modernisasi bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, membawa kemajuan dan kemudahan hidup. Di sisi lain, berpotensi menggerus nilai-nilai budaya tradisional. 

Budaya modern yang serba instan dan globalisasi budaya asing perlahan menggeser tradisi dan kebiasaan masyarakat setempat.

Menjaga Kearifan Lokal: Sebuah Tantangan

Pertama, hilangnya ruang budaya. Modernisasi dan pembangunan kota yang masif telah menggusur banyak tempat yang dulunya menjadi pusat kegiatan budaya. 

Kampung-kampung tradisional yang sarat dengan nilai-nilai budaya perlahan tergantikan oleh gedung-gedung modern.

Kedua, perubahan gaya hidup. Masyarakat Jakarta, terutama generasi muda, mulai terbiasa dengan gaya hidup modern yang serba cepat dan praktis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun