Â
- "...Ia turun dari surga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita. Dan Ia menjadi daging oleh Roh Kudus dari Perawan Maria: dan menjadi manusia."
Â
"Sabda itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita" (Yoh. 1: 14). Inilah yang dimaksud dengan peristiwa inkarnasi. Sang Sabda keluar dari ribaan Allah (exitus) menjadi manusia dalam rahim Maria (incarnatio), tinggal dan hidup dari humus bumi ini bersama manusia dalam kandungan budaya dan kultur masyarakat, sampai bersatu dengan orang-orang mati dalam pangkuan Ibu Pertiwi (kenosis), untuk membawa kembali semua orang ke pangkuan Bapa di surga (reditus).[2] Dengan demikian inkarnasi menandai 'penurunan' yang kemudian disusul oleh 'peninggian' dalam kebangkitan Yesus Kristus. Di mana Sabda Allah turun ke dalam dunia ini dan kemanusiaan Yesus diangkat ke dalam persatuan pribadi dengan Allah. Atas dasar itulah, jarak tak terbayangkan antara Yang Mahatinggi dan makhluk dijaga dan sekaligus diatasi secara fundamental. 'Sabda Allah menjadi manusia', maka setiap manusia juga dipanggil membiarkan diri diubah menjadi anak Allah.Â
Â