Jadi, Apa Salah Mereka?
Setelah membedah identitas dan jejak ekonomi mereka, kita bisa menjawab pertanyaan di awal. "Kesalahan" dari Rojali dan Rohana hanyalah satu: mereka tidak lagi berperilaku seperti "konsumen ideal" yang diharapkan oleh model ekonomi lama.
Mereka bukanlah masalahnya, melainkan gejala dari sebuah tatanan normal yang baru. Kehadiran mereka adalah sinyal kuat dari gabungan tiga realitas: ketidakpastian ekonomi yang nyata di kalangan kelas menengah, kebutuhan akan rekreasi yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, dan bangkitnya ekonomi pengalaman yang didorong oleh generasi digital.
Maka, alih-alih bertanya "Apa Salah Rojali dan Rohana?", pertanyaan yang lebih relevan untuk kita semua (baik sebagai pebisnis, pemerintah, maupun Masyarakat) adalah, "Bagaimana kita beradaptasi dengan cerdas terhadap realitas konsumen baru yang mereka wakili?"
Wallahu a'lam bishawab.Â





Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI