atau menyukai hal-hal yang menantang dibanding dengan anak yang jarang menonton TV.
Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, dampak negatif menonton TV ternyata tidak bisa diperbaiki dengan meningkatkan aktivitas fisik.
Kendati demikian, di era teknologi canggih seperti sekarang ini, cukup sulit jika mengisolasi atau tidak memperbolehkan anak sama sekali bermain gadget. Alih-alih bermaksud mencegah dampak buruk, itu akan membuat anak merasa terkucilkan dari pergaulan. Sebenarnya, ada cara lain yang lebih praktis, efektif, dan baik untuk mengatur pemakaian gadget pada anak yaitu melalui digital parenting.
Digital parenting adalah pola pengasuhan orang tua yang disesuaikan dengan kebiasaan anak menggunakan gadget atau perangkat digital. Garis besar dalam digital parenting adalah memberikan batasan yang jelas kepada anak tentang hal-hal yang boleh maupun yang tidak boleh dilakukan saat menggunakan gadget atau perangkat digital.Â
Kunci utamanya adalah komunikasi yang baik. Melarang anak pun dimulai terlebih dahulu dengan kalimat positif, menunjukkan apa yang harus dilakukan, agar anak-anak lebih siap menerima nasehat.Â
Jadi, intinya tidaklah terus memberikan penghargaan, namun disertai pula dengan mengkomunikasikan apa yang baik dan yang buruk dengan komunikasi yang baik.
Well, bagaimanakah positive parenting harus dilakukan?Â
1. Berikan contoh yang baik
Aturan ini adalah aturan parenting yang utama dan tidak bisa ditawar, karena secara naluri anak-anak akan mencontoh orang dewasa di sekitarnya. Jadi, bila kita terbiasa bersikap baik kepada mereka, maka semua nasehat pun akan lebih mudah mereka terima.
2. Beri gambaran tegas antara yang benar dan salah
Anak-anak, terutama balita, tentu saja belum terlalu memahami mana tindakan yang baik dan mana yang buruk. Sudah menjadi tugas orang tua untuk memberikan batasan tersebut.
Kata "tidak" atau "jangan" yang diucapkan harus mampu menghentikan mereka bertindak lebih jauh atau menerima konsekuensi dengan lapang dada jika mereka melanggarnya.
3. Konsisten
Konsisten dengan aturan yang sudah dibuat akan membantu anak-anak untuk terus mendengarkan perkataan kita. Sekali saja kita tidak konsisten, anak-anak akan dengan mudah menggunakan kesempatan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.