Mohon tunggu...
Nia Putri Angelina
Nia Putri Angelina Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

In a world where you can be anything, be kind.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memproteksi Anak di Era Digital Bersama Roslina Verauli

22 Desember 2018   03:02 Diperbarui: 22 Desember 2018   03:19 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak dapat sangat mudah untuk membuat marah. Jadi jangan biarkan tingkah mereka membuat Anda cepat naik darah yaitu dengan mengendalikan diri.

Tahan sesaat untuk bertindak sebelum Anda tenang, karena kemarahan Anda bisa jadi akan menyulut kemarahan yang lain.

5. Beri larangan dengan alasan yang jelas

Ada banyak hal yang membuat orang tua melarang anak, hanya karena kita tidak ingin mereka melakukannya. Misalkan melarang mereka bermain hanya karena kita malas membersihkan rumah. Atau marah saat diminta membacakan buku dongeng yang itu-itu saja karena orang tua sebetulnya sudah bosan.

Dalam pola asuh positive parenting, melarang anak harus dengan alasan yang jelas. Misalkan "Boleh main asal adik juga bantu merapikan", "Lebih baik tidak berlari di dalam rumah, Ibu khawatir nanti adik terbentur".

Cara anak-anak berpikir tidaklah seperti orang dewasa, apa yang kita anggap membosankan atau sia-sia, bisa jadi sangatlah penting dan berharga untuk mereka.

6. Pahami anak

Bekal yang tak kalah penting dalam positive parenting adalah memahami anak. Sesekali cobalah untuk menempatkan pandangan dan perasaan orang tua dari sudut pandang anak. Kemudian biarkan anak-anak tahu bahwa kami sebagai orangtuanya sangat memahaminya.

Kalimat seperti "Ibu tahu engkau sedih, tapi...", "Ibu tahu adik asyik sekali bermain, hanya saja ...", atau "Oh, Adik takut, ..." akan membuat si Kecil tahu bahwa ia memiliki tempat untuk berlindung.

7. Gunakan kata "Ya" alih-alih "Jangan" atau "Tidak"

Jika memang situasinya memungkinkan, menggunakan kata kalimat yang positif akan lebih baik dibanding menggunakan kalimat negatif. Jadi, ketika si Kecil menolak untuk mandi karena asyik bermain; alih-alih mengatakan, "Udah ngga boleh main lagi, adik harus mandi!" cobalah katakan "Oke, sepuluh menit lagi mandi, ya."

Dengan menggunakan kalimat yang bernada positif, diharapkan anak-anak akan terdorong untuk menjawab atau bereaksi lebih efektif.

8. Mulailah sedari kecil

Kita semua tahu bahwa adalah lebih mudah untuk mendidik anak melakukan hal yang positif semenjak kecil.

Biasakan kata "maaf", "tolong", dan "terima kasih" menjadi kebiasaan mereka.

9. Luangkan waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun