Anak-anak dapat sangat mudah untuk membuat marah. Jadi jangan biarkan tingkah mereka membuat Anda cepat naik darah yaitu dengan mengendalikan diri.
Tahan sesaat untuk bertindak sebelum Anda tenang, karena kemarahan Anda bisa jadi akan menyulut kemarahan yang lain.
5. Beri larangan dengan alasan yang jelas
Ada banyak hal yang membuat orang tua melarang anak, hanya karena kita tidak ingin mereka melakukannya. Misalkan melarang mereka bermain hanya karena kita malas membersihkan rumah. Atau marah saat diminta membacakan buku dongeng yang itu-itu saja karena orang tua sebetulnya sudah bosan.
Dalam pola asuh positive parenting, melarang anak harus dengan alasan yang jelas. Misalkan "Boleh main asal adik juga bantu merapikan", "Lebih baik tidak berlari di dalam rumah, Ibu khawatir nanti adik terbentur".
Cara anak-anak berpikir tidaklah seperti orang dewasa, apa yang kita anggap membosankan atau sia-sia, bisa jadi sangatlah penting dan berharga untuk mereka.
6. Pahami anak
Bekal yang tak kalah penting dalam positive parenting adalah memahami anak. Sesekali cobalah untuk menempatkan pandangan dan perasaan orang tua dari sudut pandang anak. Kemudian biarkan anak-anak tahu bahwa kami sebagai orangtuanya sangat memahaminya.
Kalimat seperti "Ibu tahu engkau sedih, tapi...", "Ibu tahu adik asyik sekali bermain, hanya saja ...", atau "Oh, Adik takut, ..." akan membuat si Kecil tahu bahwa ia memiliki tempat untuk berlindung.
7. Gunakan kata "Ya" alih-alih "Jangan" atau "Tidak"
Jika memang situasinya memungkinkan, menggunakan kata kalimat yang positif akan lebih baik dibanding menggunakan kalimat negatif. Jadi, ketika si Kecil menolak untuk mandi karena asyik bermain; alih-alih mengatakan, "Udah ngga boleh main lagi, adik harus mandi!" cobalah katakan "Oke, sepuluh menit lagi mandi, ya."
Dengan menggunakan kalimat yang bernada positif, diharapkan anak-anak akan terdorong untuk menjawab atau bereaksi lebih efektif.
8. Mulailah sedari kecil
Kita semua tahu bahwa adalah lebih mudah untuk mendidik anak melakukan hal yang positif semenjak kecil.
Biasakan kata "maaf", "tolong", dan "terima kasih" menjadi kebiasaan mereka.