Mohon tunggu...
Niam At Majha
Niam At Majha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Penulis Lepas dan Penikmat Kopi

Selanjutnya

Tutup

Love

Salahkah Saya Mencintaimu

30 Januari 2023   09:37 Diperbarui: 30 Januari 2023   09:47 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau saya tak salah ini ke empat kali kau menginginkan hubungan asmara kita berekhir. Kau selalu menginginkan hal tersebut, apa mungkin kau telah lelah menjalani cinta ini. Menjalani hubungan asmara yang kau bilang dengan cinta terlarang. Saya mengiyakan dengan apa yang kau kemukakan; tak seharusnya saya jatuh cinta denganmu, tak semestinya cinta ini tumbuh dan tak selayaknya saya mencintaimu dengan dalih apa saja dengan pengecualian apa pun. Sebab seharusnya kau pun mempunyai hak mencintai dan dicintai, sedangkan cinta saya terhadapmu begitu ambigu. Bahagia tak tentu dan cinta tak menentu.

Saya bahagia kau bahagia kita bahagia. Itulah yang selalu saya harapkan bersamamu, ketika kita saling lepas dengan bahagia, dan kita saling berpisah dengan cinta penuh bahagia. Dan apakah itu memungkinkan untuk terjadi ? maka saya akan bilang bisa terjadi toh nyatanya cinta antara kita terjalani hingga saat ini. Kita merenda bahagia, kita mengukir cinta dengan begitu indah dan bahagia berdua.

Saat kita selalu berkonflik dan ketika ada permasalahan saat jalinan kisah cinta kita, saat bahagia kita selalu ada yang mengusiknya. Dan saat itu pula saya selalu bertanya-tanya; kenapa ya kebanyakan orang seringkali lebih suka dengan privasi kehidupan orang lain. Lebih meyukai dengan apa yang dijalani orang lain. Lebih tepatnya tak menyukai dengan cinta dan bahagia yang dinikmati orang lain. Padahal kehidupan orang lain dan cinta orang lain adalah haknya sendiri. Kalau saya mengatakan kita yang menjalani orang lain yang mengomentari. Kita yang berkisah orang lain yang ceramah.

Salahkah saya apabila mencintaimu? Saat ketika kita ada perselisihan dan kau selalu mengatakan tanyakan pada diri sendiri, tanyakan pada hati apakah cinta ini murni cinta atau apa? Ketika mendapati pertanyaan tersebut saya selalu ambigu. Sebab saya merasakan cemburu, sebab saya merasakan sakit hati dan sebab saya merasakan semua dengan apa yang dinamakan pernak pernik cinta. Saya mengakui apabila saya salah telah mencintaimu? apabila saya tak sadar diri apabila saya telah mempunyai tempat untuk kembali, namun bagaimana lagi, cinta ini ada dalam hati; saya tak dapat memungkiri itu.

Kisah perjalan cinta dan sketsa bahagia yang telah kita lalui dan telah kita jalani hal tersebut tak sebatas sepintas lalu. Akan tetapi saya menjalani itu semuanya dengan cinta, saya menjalani itu semua dengan bahagia. Apakah kau juga merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan?

Na..entah bagaimana lagi saya harus berkata-kata dengan apa yang kita jalani saat ini. Dengan cinta yang menurut orang lain tak bisa di terima; saya harus bagaimana lagi dan tolong bantu saya untuk sekadar menafakuri perihal apa yang kita lalui saat ini. Maukah kau bersemai bersama untuk menjalani apa saja perihal cinta dan menemukan jalan; saya bahagia kau bahagia kita terlepas dengan bahagia berdua. Memang untuk melakukan hal tersebut bukanlah hal yang mudah dan tak semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi apabila kita tak mencobanya mana tahu hasilnya.

Sampai detik ini cinta ini akan selalu ada buatmu entah ini cinta yang bagaimana? seperti yang kau katakan terhadap saya berkali kali berulang kali dan kau pun menyuruh saya untuk mencari makna cinta yang sebenarnya itu bagaimana? Semakin saya mencari, semakin ambigu atas jawabnya, kalau saya mengatakan inilah cinta ya saat kita merasakan cemburu khawatir dan rindu serta bahagia itulah cinta terlepas dari segala yang dikatakan dan dikomentarkan orang lain

Salahkah saya apabila cinta ini ada buatmu? Saya tak bisa mencari pembenar atau pun membenarkan dengan apa yang telah  saya jalani bersamamu Na, saya tak mau egois meskipun sebenarnya cinta terkadang pula egois. Dan terkadang pula cinta telah mematikan logika dan telah mematahkan akal sehat serta segalanya. Lantas, saya harus bagaimana dan berbuat apa dengan apa yang sedang terjalani saat ini. 

Apakah nantinya, apabila kita berpisah dalam sebuah tikungan jalan kau kekanan dan saya ke kiri akan tetap merasakan bahagia dan cinta? Seperti halnya rel kereta api kita berdampingan akan tetapi ujungnya tak bertepi. Apakah nantinya cinta kita akan seperti itu sayang? Saling bersama berdampingan akan tetapi tak menuai ujung?

Saya tak mau egois dengan cinta ini. Saya sadar dengan cinta yang kita jalani saat ini salah dan kau pun mengatakan bahwa cinta antara kita terlarang; sebab saya sudah mempunyai tempat untuk kembali pulang, sebab saya telah mempunyai tempat singgah. Saya akui dengan cinta yang salah ini, tak seharusnya cinta ini hadir dan tumbuh berkembang hingga saat ini. 

Biarkanlah saya menebus salah dan kesalahan yang saya perbuat atas cinta ini atas kasih sayang yang telah bersemai saat ini. Saya akan mengembalikan kebahagiaan yang kau punyai saat ini.

Sebab saya terlanjur cinta, saya terlanjur bahagia dengan cinta yang kita jalani dengan perjalanan bahagia yang kita lalui. Maka saya mohon terhadapmu Na, pelan-pelan saja dengan cinta yang kita lalui saat ini saya tetap akan melepasmu seperti yang kau minta sebab dengan melepasmu hal tersebut membuatmu bahagia. 

Maafkanlah saya, jika selama ini ternyata cinta saya telah membelenggumu, apabila cinta dan bahagia ternyata telah mengekang dan mengebirimu sehingga kau minta untuk melepaskannya. Maaf, jika nyatanya cinta saya disatu sisi memberikan bahagia sedangkan disisi lain membuat luka yang begitu menganga. Dan luka tersebut sewaktu waktu akan menimbulkan sakit yang tak terperi maka dari itu maafkanlah saya dengan segala cinta yang tumbuh.

Ini adalah tahun ke dua kita menjalani cinta tak biasa dengan beraneka ragam corak dan warna serta segala permasalahannya. Na, bolehkah saya bertanya perihal kisah kasih asmara kita apakah kau sudah merasa lelah dengan cinta kita saat ini? Ataukah sudah merasakan kebosanan yang tak terhingga dengan jalinan kita? Tentu jawaban tersebut hanya kau saja yang dapat menjawabnya dengan seksama.

Selain itu, apabila saya salah dengan apa yang kita jalani saat ini apabila saya salah dengan cinta kita kasih tahu bagaimana saya bisa menebus kesalahan tersebut agar supaya saya tak melakukan kesalahan demi kesalahan di waktu yang akan datang. Maka dari itu meskipun kita jauh atau pun kelak nanti menemukan jalan masing-masing biarkanlah, izinkanlah saya tetap mencintaimu dengan cara yang saya bisa  dan melalui jalan yang berbeda pula. Tak hanya itu saja, saya berjanji akan bahagia apabila kau bahagia. Bukankah sejatinya cinta yaitu apabila orang yang dicintai bahagia dengan jalan yang dia pilih.

Dan terimakasih atas segala cinta bercinta dan kasih sayang yang kau berikan saat ini. Tak mampu saya membalas dengan apa yang telah kau berikan terhadap saya dengan kasih sayang dengan cinta yang tak terhingga selama setahun penuh. Saya sadar dan sesadarnya apabila cintamu terhadap saya begitu tulus dan amat tulus. Terima kasih atas segala cinta yang kau berikan selama ini, Na.

Jika kau selalu berkata ingin mengakhiri dan sampai kapan, kisah cinta kita akan berakhir? Ketika saya mendapati pertanyaan tersebut ada rasa ambigu yang tak bersudah dan rasa sakit yang tak terperi peri. Bahkan rasa ngilu pun seringkali muncul dan tiba-tiba menyeruak. Sudah pasti ketika kita berkonflik atau pun ada salah paham dan sebagainya kau pun dengan enteng meminta mengakhiri menyuruh saya untuk kembali dan kembali. 

Saya hanya diam dan meraba-raba atas segala yang kau ungkapkan dengan apa saja yang kau celotehkan. Jujur saya sadar betul dengan  kondisi kita masing-masing. Dan saya tak boleh egois dengan cinta saya dan saya pun tak boleh keras kepala jika kau mempunyai masa depan, kau mempunyai cinta dan cinta yang berlebih lebih dari saya. Selain itu, izinkanlah saya agar tetap mencintaimu dengan cara saya dengan kasih sayang yang saya punya.

Ketika kau bertanya dan meminta sesuatu dari saya dengan di awali; "Sayang pengen aku bahagia?" tentu saya akan menjawabnya dengan tegas iya. Dan saat itu pula kau mengatakan apabila kau meminta agar saya melepasmu dan menyuruh saya untuk kembali pulang kerumah. Dari hal tersebut, saya bertanya tanya apakah selama ini kau tak bahagia dengan cinta saya ataukah menjalani perjalanan cinta ini dengan sakit tak terperi atau pun bagaimana? Jika benarnya begitu sungguh tega sekali saya. 

Sungguh egoisnya saya, ternyata kau menjalani kisah cinta antara kita tak bahagia. Benar saya mengakuinya saya bersalah dan amat salah dengan mencintaimu dan menjalin hubungan asmara yang kau mengatakan dengan cinta terlarang. Dan kau pun mengatakan apabila cinta antara kita tak ubahnya rel kereta api bersandingan akan tetapi tak bertemu ujungnya. Dan saya jatuh cinta denganmu dengan dan tanpa adanya alasan. Bukankah cinta tak perlu adanya alasan.

Salahkah saya telah mencintaimu? Salahkah saya dengan cinta saya saat ini? Dan maafkan saya telah jatuh cinta denganmu dan terima kasih apabila selama ini kau mau bersemai berbahagia bercinta merenda cinta dan kasih sayang bersama. Tentu semua itu tak mampu saya membalas semuanya sebab bahagia dan cinta yang kau berikan telah berlebih lebih. Dan saya pun mengakui itu. Sayang kau tak berjalan dalam sebuah ilusi kau tak menjalani cinta dengan ilusi akan tetapi kau menjalani cinta dengan nyata entah kau meyakininya atau pun meragukannya saya tak bisa memaksakannya.

Na.. saya menulis ini dengan perasaan carut marut dengan hati dan pikiran tak tentu arah. Sebab dari kemarin kita berselisih kita saling dalih dan mempertanyakan perihal hubungan cinta perihal cinta saya terhadapmu. Kau mempertanyakan itu semua dan saat menulis ini pun dalam kondisi sakit secara badan dan gelisah secara pikiran saya tetap memaksakan untuk menulis serpihan serpihan kisah cinta antara kita. Karena dengan begitu seakan saya bisa berkomunikasi langsung  denganmu saya seakan mengingat semuanya perihal pertama kali bertemu saat kita pertama kali minum Cappucino berdua. Oh ya terakhir kapan ya kita minum kopi capucino berdua lagi?

Na..apakah kau masih ingat saat saya membelikan belikopi kau tak meminumnya dan kau mengatakan apabila saat itu lagi batuk pilek bibir pecah pecah tenggorokan gatel dan lainnya. Padahal saat itu saya merasakan apabila pikiran  dan perasaanmu lagi semprawut oleh pekerjaan oleh kondisi rumah dan sebagainya.

Na.. dan maafkanlah saya yang tak menjadikan rencanamu jika bekerja satu tahun setelah itu menikah maafkanlah saya dengan cinta dan kasih sayang saya ternyata telah melukaimu menyakitimu dan lain lain. Betapa egoisnya saya ya Na..betapa tak menghargai perasaanmu dan cintamu. Saya memang salah telah mencintaimu Na..tapi ajari saya bimbing saya untuk agar supaya saya dapat menebus segala cinta saya dan kasih sayang saya terhadapmu.

Tulisan ini bisa jadi mewakili perasaan saya sehingga alur dan rentetannya berloncat loncat tak menentu seperti yang sedang saya rasakan saat ini. Bagaimana saya bisa menjelaskan, bagaimana pula saya mengungkapkan tentang perasaan cinta ini terhadapmu Na. Saya akan tetap menjaga cinta ini dengan cara saya; saya akan menjaga perasaan ini dengan cara sederhana saya. Dan saya pun tak bisa memungkiri apabila saya telah jatuh cinta kembali dengan kondisi dan waktu yang berbeda dengan posisi yang tak sama. 

Maafkanlah atas segala cinta dan kasih sayang saya selama ini. Na..izinkanlah saya tetap mencintaimu hingga kapan pun, hingga sebuah karya menjadi kisah cinta yang terabadi dan apa yang saya tuliskan menjadi kenangan dan kasih sayang. Na..izinkanlah saya tetap mencintaimu dengan cara berbeda dengan cinta sederhana pula. Jagalah cinta saya meski di kemudian hari kau telah menemukan cinta yang lebih dari saya. Saya akan tetap menjaga cinta saya terhadapmu saya akan tetap mengespresikan cinta saya terhadapmu bahagia yang pernah kita lalui bersama dengan cara yang berbeda dan tak biasa.

Na..saya akan mengabadikan kisah cinta bahagia kita kasih sayang kita dalam sebuah bait bait puisi, dalam lirik lirik lagu dan pada semua memoar cinta  akan selalu abadi hingga nyawa tak lagi bersemayan dalam raga. Na..saya akan tetap menjaga cinta ini dengan cara saya meski kita tak bersama setidaknya dalam setiap bait puisi lirik lagu dan memoar cinta selalu ada dirimu selalu ada ruh cintamu. Ilove you more Na. Biarlah cinta ini akan menemukan muaranya dan menentukan jalannya sendiri biarlah musafir cinta tetap berjalan pada porosnya dan cinta tetaplah cinta dan membahagiakanmu adalah bentuk nyata dari cinta saya. Terimakasih semuanya. Dan maaf atas segalanya. Ilove you more Na.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun