Mohon tunggu...
Niam At Majha
Niam At Majha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Penulis Lepas dan Penikmat Kopi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Detik Cinta Kita

7 November 2022   11:50 Diperbarui: 4 Januari 2023   16:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kau tahu hari ini aku belajar arti Cinta. Aku mencintaimu sebab memang aku mencintaimu. Aku cinta dengan segala yang ada"

Semakin ke sini. Semakin detik berjalan pelan namun pasti. Hubungan kita makin dekat tanpa sekat. Kita telah melakukan perjalanan cinta dari Bumi Mina hingga melewati kota Seribu Bunga. Kita menikmati pantai Parangtritis dengan romantis. Bercerita, berbicara dengan cinta.

"Benarkah ini sebuah perjalanan cinta?"

Perjalanan kita kedua kali ini dengan suasana berbeda; hati riang gembira. Sebab kita menjadwalkan lebih lama dari pada yang pertama, untuk menghabiskan waktu, untuk bersama lebih lama, menikmati panorama pantai Parangtritis, mengeja sebuah deburan ombak yang romantis dan sesekali mencari karang yang tak lekang,  dengan diwarnai canda tawa penuh riang, seperti tak ubahnya cinta saya terhadapmu, Na.

Kau tentu tahu, jika kali ini adalah sebuah detik cinta dalam melakukan perjalanan cinta yang amat berbeda dari pada sebelumnya. Kita pernah melakukan perjalan dari Bumi Mina ke Kota Bangkit, dan juga pernah melakukan perjalanan dari Pantai Cinta sampai dengan pusat kota. Selain itu, di tahun yang sama ini, kita pernah melakukan perjalan cinta ke kota seribu mahasiswa, berangkat dan pulang atas dasar percaya dan cinta.

Lantas apa yang membedakan dari semua perjalanan sebelumnya?Toh semuanya dengan orang yang sama, akan tetapi waktu yang berbeda. Meskipun dengan orang yang sama, akan tetapi rasa dan perasaan yang membedakan. Kalau ini perjalanan saya dengan seorang kekasih, perempuan yang saya cintai, perempuan yang selalu akan saya aminkan ketika mempunyai keinginan. Bahagia ini selalu ada saat bersamanya.

Saat ini, saya berusaha memaknai arti cinta sesungguhnya, bahkan untuk menemukan arti bahagia yang sebenarnya, saya pun tak menemukannya. Semakin saya mencari maka semakin pula saya binggung untuk menjelaskannya. Sebab cinta ya cinta, datangnya tanpa di minta, dan perjalannya tanpa terduga. Begitu pula dengan cinta saya terhadapmu, semakin kita mencari untuk sekadar pembenar maka saat itu pula kita akan menemukan rentetan rentetan alasan alasan yang tak karuan.

Di sadari atau pun tak,  kita di pertemukan dengan cara yang amat sederhana, bahkan cinta saya terhadapmu pula begitu sederhana, bersamamu setiap saat, bersamamu tiap waktu adalah bentuk bahagia tersendiri. Apalagi saat kita telah menentukan perjalan bersama, menghabiskan waktu berdua, serta memaknai arti cinta sesungguhnya, dan menemukan bahagia sebenarnya. Ketika saya melihatmu bahagia, melihatmu tertawa, maka saya pun ikut berbahagia. Sesederhana itu, saya memaknai cinta saya.

Detik cinta kita adalah waktu untuk saling bersama, adalah waktu dimana setiap detik menit jam adalah hati dan cinta ini selalu ada buatmu, Na. Biarlah cinta ini akan selalu tumbuh, siramilah cinta ini dengan air bahagia dan kerinduan kita. Meskipun pada akhirnya nanti kita akan menemukan jalan yang berbeda akan tetapi tetap bergandengan dan beriringan, seperti yang pernah kau bilang  waktu itu, cinta kita ibaratnya sebuah rel kereta api, tak ada ujungnya dan tak berujung. Dan jujur saya bahagia dengan kebersaam kita dan cinta kita saat ini. Ilove you more Na.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun