Banyak cerita rakyat di Indonesia yang begitu melegenda. Cerita-cerita tersebut akhirnya menjadi sebuah mitos di beberapa tempat wilayah Indonesia. Sebagai pembaca yang baik, tidak perlu terlalu mencari kebenaran tentang cerita rakyat tersebut. Sebaiknya, kita ambil saja pesan moral dan hikmah dari setiap cerita karena semuanya memberikan pelajaran berharga.
Berikut ada lima cerita rakyat yang melegenda yang bisa kita ambil hikmah yang terkandung di dalamnya.
- Lutung Kasarung
Cerita rakyat Lutung Kasarung berawal dari seorang putri yang bernama Purbasari ditunjuk sebagai seorang ratu di sebuah kerajaan. Kemudian kakaknya merasa iri dan akhirnya memfitnahnya sehingga Purbasari diusir dari istana.
Setelah berada di luar istana, Purbasari bertemu seekor lutung yang merupakan jelmaan seorang pangeran. Akhirnya mereka bekerja sama untuk mencari keadilan dan merebut tahta kerajaan dari kakak Purbasari yang licik.
Dari cerita di atas, kita bisa mengambil pelajaran bahwa jangan pernah merasa iri dengan sesuatu yang orang lain miliki. Bisa saja, dengan usaha yang lebih keras kita bisa memiliki sesuatu yang lebih baik yang bisa disyukuri. Apa yang ada pada orang lain tidak perlu kita merasa terganggu karena itu sudah menjadi bagian mereka. Tidak perlu merebutnya apalagi dengan cara yang salah.
Sifat hasad yang dimiliki oleh kakak Purbasari tidak akan pernah menguntungkannya, justru hasad itu akan merugikan dirinya kelak. Sebab, pada akhirnya keadilan akan selalu menang.
- Batu Menangis
Cerita ini menceritakan seorang ibu yang memiliki anak perempuan yang berparas cantik. Namun sayang, watak anak tersebut sangat jahat. Dia pemalas dan juga sombong.
Pada suatu hari, ibu dan anak tersebut pergi ke pasar. Saat tiba di pasar anak tersebut mengatakan bahwa wanita tua yang bersamanya bukan ibunya tetapi pembantunya. Betapa sedih dan juga kecewa perasaan sang ibu karena perkataan anaknya. Akhirnya dia berdoa semoga Allah Swt menghukum anaknya tersebut. Akhirnya anak itu menjadi sebuah batu yang menangis karena memohon ampun atas perbuatannya.
Sebagai seorang anak, bagaimanapun kondisi ibu kita dan orang tua kita tetaplah hormati mereka. Sadarilah bahwa keadaan kita adalah karena jasa orang tua.Â
Berbakti kepada orang tua adalah suatu kewajiban. Harus selalu kita ingat bahwa ridhonya Allah tergantung ridho orang tua dan murkanya Allah tergantung murkanya orang tua. Jika sudah terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan karena telah telah menyakiti orang tua, menyesal kemudian tidaklah berguna.
- SangkuriangÂ
Cerita rakyat ini berasal dari Jawa Barat. Sangkuriang adalah seorang anak kecil yang senang berburu. Pada suatu hari pemburuannya tidak menghasilkan. Akhirnya dia membunuh anjing kesayangan ibunya yang selalu setia menemani perjalanan Sangkuriang. Setelah ibunya tahu, dia mengusir Sangkuriang karena telah membunuh anjing tersebut yang merupakan jelmaan dari ayahnya.
Setelah dewasa, Sangkuriang kembali bertemu dengan Dayang Sumbi yang masih cantik dan awet muda. Akan tetapi, Sangkuriang tidak tahu kalau itu adalah ibunya. Dia tetap ingin melamar dan menjadikan Dayang Sumbi sebagai istrinya. Dayang Sumbi menyetujui keinginan Sangkuriang dengan memberikan syarat. Akhirnya Sangkuriang menyetujui persyaratan tersebut.
Rupanya Dayang Sumbi terus berusaha agar Sangkuriang tidak berhasil menyelesaikan persyaratan yang diajukannya. Ternyata Sangkuriang marah, dia tidak bisa menikahi Dayang Sumbi karena gagal menyelesaikan perahu besar yang menjadi persyaratannya. Akhirnya perahu itu dia tendang dan berubah menjadi sebuah gunung.
Masyarakat menyebutnya dengan Gunung Tangkuban Parahu.
Hikmah yang bisa kita ambil adalah patuhlah terhadap perintah orang tua. Diusirnya Sangkuriang adalah karena dia tidak mendengarkan nasihat ibunya tentang menjaga si Tumang anjingnya. Yakinlah bahwa setiap apa yang orang tua perintahkan ada maksud terbaik di dalamnya.
- Malin Kundang
Cerita Malin Kundang sudah sangat terkenal. Cerita ini adalah tenatng seorang anak durhaka yang tidak ingin mengakui ibunya setelah dia sukses dari perantauan. Hal sama terjadi seperti pada cerita sebelumnya bahwa Malin Kundang akhirnya dikutuk menjadi batu.
Sudah diceritakan sebelumnya bahwa durhaka terhadap orang tua tidak akan pernah ada untungnya. Terlebih durhaka kepada ibu yangg telah mengandung dan melahirkan serta merawat kita dengan penuh cinta. Orang yang durhaka pada akhirnya akan sengsara. Naudzubillah.
- Bawang Merah dan Bawang Putih
Cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih, menceritakan seorang gadis bernama Bawang Putih yang yang baik hati dan memiliki saudara tiri bernama Bawang Merah yang jahat.
Suatu hari, Bawang Putih mendapatkan sebuah labu berisi emas dari seorang nenek sihir. Rupanya Bawang Merah merasa iri dan serakah sehingga dia juga  meminta labu kepada nenek sihir. Tetapi sayang, saat dibuka ternyata isi labu Bawang Merah adalah seekor ular berbisa.
Dari cerita ini kita bisa belajar bahwa apa yang saat ini kita lakukan, suatu saat akan kita tuai hasilnya. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan juga akan dibalas dengan kejahatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI