Mohon tunggu...
EKASRIWIDIANI
EKASRIWIDIANI Mohon Tunggu... Arsitek - mahasiswa

bermain music

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Hindu Mengenai Konsep Surga dan Neraka: Mengenai Kelahiran dan Kematian

22 Maret 2024   23:16 Diperbarui: 22 Maret 2024   23:19 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN:

Pandangan Hindu tentang konsep surga dan neraka. Banyak umat Hindu yang meyakini bahwa dalam agama Hindu tidak ada konsep surga dan neraka, sedangkan pada konsep Panca Sradha (Lima Keyakinan), umat Hindu mempercayai Purnabawa (reinkarnasi). Jarang sekali umat Hindu memahami surga dan neraka. 

Karena agama Hindu seringkali dipahami hanya sebagai kepercayaan terhadap hukum kharmaphala dan kepercayaan akan reinkarnasi atau kehidupan setelah kematian, banyak yang berpendapat bahwa agama Hindu tidak mengenal surga dan neraka. Sebenarnya konsep surga dan neraka ada dalam agama Hindu. 

Namun hal tersebut bukanlah tujuan akhir manusia, oleh karena itu tujuan akhir umat Hindu bukanlah mencapai surga, melainkan menyatukan moksha atau jiwa (Atman) dengan Yang Maha Pencipta (Brahma) yang dijelaskan dalam Weda Hindu; Itu adalah sebuah tempat, sebuah dunia, dimana cahayanya selalu bersinar, berkumpulnya orang-orang suci, sebuah dunia kebaikan, sebuah dunia yang kekal.

Ada yang mengatakan bahwa surga dan neraka bukanlah tempat, melainkan kondisi. Artinya, ketika kita senang atau bahagia, itulah surga. Sebaliknya, ketika kita sedih atau menderita, itu adalah neraka. Mungkin itu benar.Kitab suci Weda mengatakan bahwa surga dan neraka adalah tempat di luar dunia ini yang dibatasi oleh kematian. 

Dengan kata lain, kita menemukan surga dan neraka ketika kita melintasi "jembatan" yang disebut kematian. Weda juga mengatakan bahwa surga adalah "dunia ketiga" yang penuh cahaya dan cahaya. Surga : Tempat peristirahatan sementara Kitab suci Hindu mengatakan bahwa surga adalah tempat peristirahatan sementara. Padahal menurut Swami Dayananda Saraswati, surga adalah pengalaman liburan. Surga adalah kesenangan sementara, sedangkan kebahagiaan sejati adalah moksha, menyatunya Atman (Jiwa) dengan Brahman (Pencipta) Neraka, menurut agama Hindu, Neraka itu perlu. 


Roh-roh yang melakukan banyak dosa di dunia mengalami penyiksaan, ditusuk dengan tombak dan dipukul dengan palu. Mantra atau sloka dalam agama Hindu yang menjelaskan konsep neraka sangat sedikit karena agama Hindu mengenal proses reinkarnasi atau kelahiran kembali dan konsep moksha. 

Dalam agama Hindu, neraka dikatakan sebagai pahala yang diterima selama reinkarnasi atau kelahiran kembali. Di dalamnya kita diberikan dua pilihan berdasarkan apa yang kita lakukan di kehidupan sebelumnya, yaitu reinkarnasi di surga atau reinkarnasi di neraka. dilahirkan dengan nasib yang lebih buruk. 

Dalam agama Hindu, kelainan fisik setelah lahir dapat dijelaskan sebagai hukuman atas segala perbuatan buruk yang dilakukan selama hidup. Konsep surga dan neraka ini bisa berbeda dengan konsep serupa di agama lain, di mana setiap orang dilahirkan sebagai individu baru dan suci, ibarat buku yang tidak ternoda tinta kehidupan. 

Bagi umat Hindu, kehidupan saling berhubungan dan perjalanan terus berlanjut. . dilanjutkan dalam rangka Tuhan Yang Maha Pengampun, agama Hindu menjelaskan bahwa setiap orang selalu diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri sepanjang hidupnya untuk mencapai tujuan tertinggi agama Hindu, moksha. 

RUMUSAN MASALAH:

1.Siapakah manusia pertama yang lahir di bali?

2.Solusi menurut agama Hindu untuk orang yang mengalami kesulitan dan ingin bunuh dirin?

PEMBAHASAN:

1.Menurut masyarakat dan kepercayaan hindu di bali orang yang pertama lahir di bali bernama swayambu manu. Dalam agama Hindu, Manu dianggap sebagai manusia pertama karena dalam mitologi Hindu, ia dianggap sebagai leluhur manusia pertama yang menerima ajaran dan hukum ilahi dari para dewa. Manu diyakini sebagai sosok yang memimpin manusia melalui masa awal penciptaan, memberikan ajaran moral, dan mengatur tata cara hidup manusia. 

Dalam banyak teks Hindu, seperti Manu Smriti, ia dianggap sebagai figur sentral dalam penciptaan dan pemeliharaan ketertiban dunia. Oleh karena itu, Manu dianggap sebagai manusia pertama dalam agama Hindu karena perannya yang penting dalam penciptaan dan pembentukan peradaban manusia.

2.Dalam agama Hindu, bunuh diri dipandang sebagai tindakan yang sangat tidak dianjurkan dan dipahami sebagai pelanggaran terhadap hukum alam. Dalam pandangan Hindu, kehidupan dianggap sebagai anugerah dan kesempatan untuk berkembang spiritual. Bunuh diri dianggap sebagai pelanggaran terhadap siklus kehidupan dan sebagai tindakan yang memutuskan proses alamiah reinkarnasi.

Solusi menurut agama Hindu untuk orang yang mengalami kesulitan dan ingin bunuh diri adalah untuk mencari pertolongan dan dukungan dari keluarga, teman, atau seorang ahli spiritual. Hinduisme mengajarkan pentingnya menjalani kehidupan dengan penuh pengabdian, melakukan tugas-tugas (dharma) dengan baik, dan menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip kebajikan dan kebenaran.


Selain itu, penting bagi individu yang mengalami kesulitan untuk berdoa, meditasi, dan mencari bimbingan spiritual untuk menemukan kedamaian dan pemahaman yang mendalam tentang makna hidup mereka. Agama Hindu juga menekankan pentingnya karma, yaitu bahwa tindakan kita di dunia ini akan mempengaruhi kehidupan kita di masa depan, baik di kehidupan ini maupun kehidupan setelahnya. Dengan menjalani kehidupan yang baik dan bermakna, seseorang dapat mencapai moksha, atau pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian, yang merupakan tujuan spiritual tertinggi dalam agama Hindu.

PENUTUP:

Dalam kepercayaan Hindu di Bali, sorga dan neraka merupakan dua dimensi penting dalam pemahaman akan kehidupan setelah kematian, yang mencerminkan konsekuensi dari tindakan manusia di dunia ini. Dengan mengikuti prinsip kebajikan, menjalankan dharma, dan melakukan pengorbanan kepada leluhur, masyarakat Bali percaya bahwa mereka dapat memperoleh kebahagiaan abadi di sorga dan menghindari penderitaan di neraka. 

Di Bali, kepercayaan tentang surga dan neraka tidak hanya terbatas pada alam fisik atau metafisik saja, namun juga tercermin dalam praktik keagamaan sehari-hari seperti upacara persembahan kepada leluhur (Panca Srada). Melalui amalan tersebut, masyarakat Bali percaya bahwa mereka dapat mempengaruhi nasib arwah leluhur di akhirat, termasuk membantu mereka mencapai kedamaian dan kebahagiaan di surga atau membebaskan mereka dari penderitaan di neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun