Program ini mendapatkan dukungan dari SLBN 1 Tabanan, Universitas Pendidikan Ganesha, dan Disdikpora Kabupaten Tabanan, yang secara aktif berkontribusi dalam pelaksanaan dan keberlanjutan kegiatan. Selain membantu siswa dalam memahami konsep matematika, program ini juga menjadi sarana peningkatan kapasitas guru dalam penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis teknologi.
Nama "Lentera Harmoni" sendiri mengandung makna filosofis: "lentera" melambangkan cahaya yang menerangi proses pembelajaran siswa tunarungu agar lebih bermakna, sementara "harmoni" mencerminkan perpaduan antara pendekatan budaya lokal melalui etnomatematika dengan teknologi modern berbasis Mixed Reality. Keduanya berpadu menjadi simbol penerangan dan keselarasan dalam proses belajar yang inklusif dan transformatif.
Di bawah bimbingan langsung dari dosen pendamping Bapak I Putu Pasek Suryawan, S.Pd., M.Pd., program ini tidak hanya menjadi wujud nyata kontribusi Undiksha dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga menjadi contoh inovasi pembelajaran yang berakar pada budaya lokal dan teknologi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pendidikan inklusif dan menjadi model yang dapat direplikasi di SLB lainnya, baik di Bali maupun di daerah lain di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI