Mohon tunggu...
Nurul Furqon
Nurul Furqon Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nama saya Nurul Furqon, saya berasal dari kabupaten Sumedang, riwayat pendidikan saya SDN Babakandesa, SMPN 1 Cibugel, SMAN Situraja. Dan sekarang saya menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dunia Anna, Sebuah Novel Refleksi Kehidupan dalam Upaya Menuju Net-Zero Emissions

22 Oktober 2021   07:00 Diperbarui: 22 Oktober 2021   07:15 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Anna, Sebuah Novel Refleksi Kehidupan

Dunia Anna merupakan sebuah novel karya Jostein Gardeer, seorang penulis novel terkenal yaitu novel Dunia Shopie, novel-novelnya selalu menarik dan memberikan sebuah pelajaran yang sangat berarti, sebuah refleksi bagi kita semua selaku umat manusia. Dunia Anna sendiri menceritakan kehancuran bumi secara perlahan karena perilaku umat manusia, dengan pembawaannya yang penuh fantasi akan membuat kita tidak bosan membacanya.

Dunia Anna bercerita tentang seorang gadis yang berulang tahun ke 16 pada tanggal 12 Desember 2012, dan Ia selalu cemas akan keadaan dunia yang semakin bertambahnya hari, data kepunahan hewan pun ikut bertambah, Anna menyadari bahwa kepunahan tersebut karena ekosistem dari hewan-hewan itu telah rusak dan tercemar oleh berbagai limbah, menariknya disini kita juga dibawa berimajinasi ke seratus tahun kedepan, diawal kita dibawa untuk melihat dunia pada tahun 2082 dimana tokoh novelnya adlah Nova, Ia adalah cucu dari Anna, pada saat itu hewan-hewan sudah banyak yang punah, kendaraan-kendaraan sudah tidak bisa dipakai karena cadangan minyak bumi di alam ini telah habis, dan orang Arab telah kehilangan gedung-gedung pencakar langitnya, dan mereka kembali mengendarai unta seperti zaman dahulu, dan diakhir kita dibawa melihat keadaan Nova yang telah dewasa, Nova tumbuh sebagai aktivis lingkungan dan Ia menghadiri Konfrensi PBB yang membahas kerusakan lingkungan, menyedihkannya setelah Nova selesai mengahadiri Konfrensi tersebut, Ia pergi ke Museum Lingkungan, dan disana semua hewan dan tumbuhan yang ada hanyalah hologram, karena semua hewan dan tumbuhan telah lenyap dari muka bumi ini.

Di sini kita bisa melihat bagaimana kehancuran bumi yang disebabkan oleh perilaku manusia, secara determinisme dalam novel tersebut sempat menyinggung bahwa kita hari ini hidup di dua kehidupan, yaitu kehidupan secata vertikal dan horizontal, maksudnya vertikal adalah hari ini kita hidup dengan dunia sekarang, adalah sisa-sisa dari para pendahulu kita, segala kerusakan dan keindahannya adalah karena mereka, dan begitu pun juga masa depan, di masa depan semua yang terjadi pada bumi adalah karena kita, jika hari ini kita tidak menjaga bumi, maka di masa depan anak cucu kita akan hidup dalam kesengsaraan, mereka sudah tidak bisa melihat hewan-hewan dan tumbuhan yang hari ini kita lihat, horizontal adalah kita hidup dengan keadaan yang sekarangan, dimana kita saling berinteraksi satu sama lain, kita membuang sampah ke sungan maka air akan tercemar dan ikan-ikan akan terganggu hidupnya.

Ironisnya dalam novel tersebut ada satu cerita dimana Anna bertemu dengan cucunya sendiri yaitu Nova, dan disana Nova menuntut pada Neneknya untuk menebus segala dosanya dengan mengembalikan semua hewan dan tumbuhan, bisa kita bayangkan jika itu terjadi pada kita, kita dituntut oleh anak cucu kita untuk memperbaiki alam yang tah kita rusak, apa yang akan kita lakukan, maka sebelum itu terjadi alangkah bijaknya jika kita mencegah kerusakan alam itu dengan Net-Zero Emissions dengan langkah-langkah sederhana.

Pertama yang perlu kita lakukan adalah dengan mengumpulkan orang yang memilki pemikiran yang sama dengan kita, yaitu sebagai kekuatan basis masa, sebab tanpa gerakan bersama semua yang kita impikan hari ini hanya akan menjadi utopis. Tidak peduli banyak atau sedikit, sebab jumlah hanya angka, bukan ukuran yang nyata, tetapi penting untuk diperhitungkan adalah kesungguhan dari kelompok itu, dan ikatlah dengan rantai yang kuat.

Kedua buat gerakan-gerakan secara berkala, besar atau kecil tidak masalah, hanya yang perlu ditekankan adalah konsistensi, dengan konsistensi yang secara terus menerus maka gerakan yang dibuat tidak akan menjadi sia-sia, sebab langkah yang besar dimulai dari langkah-langkah kecil.

Ketiga Perkuat jaringan sebagai kekuatan basis relasi, baik itu keatas lembaga-lembaga lingkungan, dan kebawah pada poros-poros masyarakat, dengan melakukan sosialisasi dan komunikasi secara berkala, sedikit-demi sedikit maka apa yang diharapkan akan tercapai.

Lalu bagaimana jika kita hanya sendiri sebagai individu yang bergerak? Maka untuk bisa sampai pada Net-Zero Emissions adalah dimulai dari mengatur konsumsi barang harian, maksudnya dengan kita mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, jika tidak mendesak, kita masih bisa berjalan kaki atau naik kendaraan umum, kemudian juga kita mengurangi barang-barang pelastik yang susah disaur ulang, membuang sampah pada tempatnya, dengan memisahkan sampai organik dan anorganik, menanam tumbuhan demi menghidupkan lahan hijau, dengan adanya lahan hijau maka sedikit-demi sedikit udara di bumi akan membaiki, dan masih banyak lagi.

Dari semua cara itu, yang paling sulit adalah konsistensi, tekad dalam diri harus kuat, jangan kita yang terpengaruh lingkungan tapi kitalah yang harus mempengaruhi lingkungan. Bahwa jika kita tidak memulai perbaikan maka alam seperti apa yang akan kita wariskan pada anak cucu kita? Alam yang telah rusak? Jangan sampai anak cucu kita hidup di bumi yang sudah hancur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun