Mohon tunggu...
Nurul Furqon
Nurul Furqon Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nama saya Nurul Furqon, saya berasal dari kabupaten Sumedang, riwayat pendidikan saya SDN Babakandesa, SMPN 1 Cibugel, SMAN Situraja. Dan sekarang saya menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kegelapan

28 September 2020   00:39 Diperbarui: 28 September 2020   08:48 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KEGELAPAN

Dikala pelita malam menutup dunia
Hanya gelap gulita yang bisa kita lihat
Sepanjang mata memandang hanya ada kegelapan
Dinginnya malam menyelimuti dunia
Hanyalah kesepian yang bisa dirasakan
Sendiri dalam kegelapan merupakan sebuah ketakutan
Kegelapan adalah lambang keputusasaan
Kesendirian merupakan lambang kesepian
Tapi dalam kegelapan ada keindahan
Hanya dalam kegelapan bintang yang bersinar akan terlihat indah
Dan dalam kesendirian ada kemandirian
Hanya dalam kesendirian seseorang bisa menemukan jati dirinya

Dunia memang indah ketika ada cahaya
Kegelapan terlahir bukan karena hari telah malam
Kegelapan terlahir karena hilangnya cahaya
Ketiadaan cahaya membuat membuat adanya kegelapan
Yang membuat malam menjadi lebih mencekam
Ketakutan-ketakutan dalam diri menjadi ada
Lantas apakah kegelapan malam itu mengerikan ?
Tentu saja tidak
Dengan kegelapan bulan menjadi bersinar
Mengiri syahdunya rindu yang semakin hari semakin membelenggu seakan menjadi candu
Dengan hilangnya cahaya, hilanglah kehangatan
Dengan kegelapan yang dibalut dinginnya malam kian indah menambah romantisnya cinta
Belaian kekasih kian menjadikan kehangatan bagi diri
Pelukan hangat yang mengilangkan dinginnya malam

Tahukan kamu, kegelapan itu indah, kegelapan itu ada agar kita bisa menikmati keindahan ciptaan tuhan dikala malam, keindahan yang biasa kita lupakan ketika cahaya ada.

Terima Kasih

Salam Dari Penulis

Nurul Furqon

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun