Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Niatkan Berhaji bersama Danamon Tabungan Haji

1 Januari 2019   17:49 Diperbarui: 1 Januari 2019   18:04 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Musim Haji di Ka'bah yang menjadi impian kami dan setiap Muslim (dok IG:ririn20)

Setiap memasuki akhir bulan Desember,banyak orang yang membuat aneka ragam resolusi apa yang akan di capai di tahun depan.Berbagai prioritas travelling di berbagai tempat wisata di seluruh Indonesia dan dunia dimasukkan dalam daftar impian resolusi tersebut.Begitu juga dengan saya,tahun depan penginnya mengelilingi tempat wisata terkenal di Indonesia yang pada tahun ini belum sempat dikunjungi.Selain itu pengin beli mobil, investasi rumah,beli perhiasan dan masih banyak lagi.

Namun sepertinya resolusi saya untuk tahun depan akan berubah secara drastis.Rombak total.Penyebabnya sepele saja.Pada bulan Oktober 2018 kemarin masa berlaku kartu ATM tabungan Danamon sudah berakhir.Hal tersebut mengharuskan saya untuk datang ke salah satu kantor cabang Danamon di Kota Yogyakarta untuk mengurus pergantian kartu ATM tersebut.Setelah kartu ATM baru saya selesai di aktivasi dan diserahkan,saya ditawari oleh CS Danamon tersebut mengenai produk terbaru dari Bank Danamon yaitu Tabungan Haji Danamon Syariah. Memang sudah sekitar 5 tahunan ini saya menjadi nasabah setia Bank Danamon.Sudah begitu banyak manfaat yang saya rasakan selama menjadi nasabah Bank Danamon.

Baru tahu ternyata Danamon juga mempunyai produk simpanan syariah.Dia bercerita banyak mengapa harus memulai sejak dini menabung untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.Saya mendengarkan dengan seksama penjelasan dari "mbak" CS tersebut.Sesekali saya menimpali dengan pertanyaan yang dijawabnya dengan lugas,terperinci dan jelas.Di akhir pertemuan,saya hanya menjawab untuk mempertimbangkan tawarannya serta akan berdiskusi dengan istri sesampainya di rumah nanti.

Buku Tabungan Danamon milik saya (dokpri)
Buku Tabungan Danamon milik saya (dokpri)
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah,saya mencerna penjelasan dari "mbaknya" tadi.Dikala malam hari ketika selesai sholat tahajjud di keheningan malam,saya termenung dan terus memikirkan mengenai Tabungan haji tersebut.Sebagai seorang Muslim,siapa sih yang tidak kepengin merasakan sholat berjamaah di Masjidil Haram, melewati terowongan Mina bersama dengan jutaan jemaah dari berbagai negara,melempar jumrah,mencium Hajar Aswad,wukuf di Arafah,bermalam di Musdalifah atau melaksanakan tahalul di Mekkah.Semua keindahan ritual haji tersebut akan menjadi momen yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup bagi seorang muslim.

 Setelah merenung sekian lama mengenai  Tabungan Haji tersebut,saya menyimpulkan ada 3 alasan mengapa saya harus mulai menabung sejak sekarang untuk mempersiapkan perjalanan ibadah Haji ke Tanah Suci bersama istri.Yang pertama adalah saat ini umur saya sudah memasuki kepala 4 sedangkan istri terpaut 3 tahun lebih muda.Ada ungkapan Life Begins at Fourty,hidup baru nendang setelah usia 40 tahun. Begitu kira kira bahasa gaul jaman sekarang. Menurut para pakar,pada usia 40 tahun inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi jasmani,intelektual, emosional,karya maupun spiritualnya. Perilaku pada usia 40 ini akan menjadi tolok ukur perilaku seorang manusia pada usia selanjutnya.Tentu saya berharap memasuki usia 40,tujuan hidup saya lebih terarah dan berguna bagi agama dan sesama.Kalau tidak mulai dari sekarang,siapa yang bisa menjamin umur kita lebih lama lagi di dunia ini.

Selain faktor usia tersebut,alasan kedua ini  lebih penting dan cukup berpengaruh terhadap niatan berhaji saya kenapa harus dimulai sejak sekarang adalah lamanya daftar tunggu (waiting list) berhaji.Dari situs Kemenag saya mendapat informasi terkini mengenai daftar tunggu haji regular seluruh provinsi Indonesia.Untuk provinsi D.I Yogyakarta sesuai dengan  domisili saya saat ini,kuota jemaah haji ditetapkan sebanyak 3131 jemaah dengan jumlah pendaftar hingga bulan  Desember 2018 sudah sampai mencapai  72089 jemaah dengan tahun keberangkatan terakhir pada tahun 2042 M.Jadi bagi yang mendaftar tahun 2018 ini,jemaah harus sabar menunggu selama 24 tahun lagi untuk bisa diberangkatkan.Bisa dibayangkan bila saya harus mendaftar 10 tahun lagi,tentu saya akan menunggu lebih lama lagi untuk diberangkatkan ke Tanah Suci.

Daftar Tunggu Naik Haji seluruh Provinsi di Indonesia.Update Desember 2018 (Sumber Situs Kemenag)
Daftar Tunggu Naik Haji seluruh Provinsi di Indonesia.Update Desember 2018 (Sumber Situs Kemenag)
Seperti yang kita ketahui bahwa ibadah haji ini selain ibadah rohani dan jasmani yang membutuhkan ketahanan  fisik yang kuat dalam menjalankannya,juga membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mewujudkannya. Di musim haji tahun 1439H/2018M kemarin,rata rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) reguler ditetapkan sebesar Rp 35 jutaan.Lebih besar 0.9% dibanding BPIH tahun 2017 yaitu sebesar Rp 34,89 juta per-jemaah.Itu baru biaya resmi yang harus dilunasi oleh setiap Jemaah.Masih ada lagi biaya lain lain yang cukup besar seperti biaya untuk mengikuti bimbingan haji,biaya pengajian pemberangkatan,biaya hidup untuk anak anak selama di tinggal di Tanah Suci serta biaya untuk cinderamata yang akan dibagikan ke sanak saudara.Menurut penuturan saudara yang pada tahun 2016 kemarin menunaikan ibadah haji bersama istrinya,estimasi total biayanya sekitar 100jutaan.

Selama ini ada 3 faktor yang mempengaruhi besaran biaya operasional penyelenggaraan ibadah haji. Pertama,adanya kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi terkait pemberlakuan pajak pertambahan nilai sebesar 5 % untuk semua barang dan jasa yang dikonsumsi dan dipergunakan di Arab Saudi.Kedua,kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif listrik di Arab Saudi serta tren kenaikan harga avtur.Yang ketiga,perubahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika dan Saudi Riyal.Diperkirakan setiap tahun biaya naik haji memang ada kenaikan walaupun kenaikannya tidak secara drastis kecuali ada perubahan yang mencolok terhadap 3 komponen tersebut.

Daftar Rata Rata Biaya Penyelenggaraan Haji Reguler Dari Tahun 2008-2018 (Dokpri.dari berbagai sumber)
Daftar Rata Rata Biaya Penyelenggaraan Haji Reguler Dari Tahun 2008-2018 (Dokpri.dari berbagai sumber)
Namun besarnya biaya naik haji tersebut bukan merupakan kendala utama bagi saya untuk menunda ataupun mundur dari niatan berhaji.Selama ada niat,disertai dengan usaha menabung dan komitmen yang kuat dan selalu berdoa agar diberi kemudahan untuk menggapainya,Insya Allah saya dan istri akan dimudahkan jalannya untuk berhaji kelak.Amiin.

Sekarang Saatnya mewujudkan Niat  Berhaji

Brosur Tabungan Haji Danamon (dok.DB DanamonIndonesia)
Brosur Tabungan Haji Danamon (dok.DB DanamonIndonesia)
Saat ini secara finansial,saya memang belum mampu untuk mendaftar naik haji berdua bersama istri.Namun bukan berarti kedepannya kami tidak mampu untuk mewujudkan niat berhaji tersebut.Di awal tahun 2019 ini,target pertama yang ingin kami capai adalah mendapatkan dana sekitar 50 juta agar bisa melakukan pendaftaran awal untuk mendapatkan nomor porsi haji. Kami bisa bernafas lega ketika nama kami sudah masuk dalam daftar tunggu haji di SISKOHAT milik Kementerian Agama sambil menunggu tahun keberangkatan beberapa tahun kemudian sembari mempersiapkan keseluruhan dana yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun