Mohon tunggu...
Bbgnn  bnnhghc
Bbgnn bnnhghc Mohon Tunggu... Bngn bbgn jjh

Hgbgnn hhncbvf bgggdb bngnnbv nnvbgj

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Parenting Tanpa Amarah: Saat Metode Psikologi Inversi Menumbangkan Warisan Otoriter Gaya VOC

13 April 2025   17:05 Diperbarui: 14 April 2025   06:14 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metode Parenting Psikologi Inversi memiliki dampak psikologis dan edukatif yang kuat (Pinterest, Parent from heart) 

Ajak anak menciptakan dongeng sendiri: Petualangan Si Brokoli atau Misi Rahasia Si Sup Jagung. Imajinasi mereka akan merangkul makanan yang sebelumnya dihindari.

Buat cerita: "Wortel ini seperti pedang ajaib yang membuat matamu tajam!" atau "Nasi ini butuh prajurit (sendok) untuk masuk ke benteng mulut!"  

Buat dongeng tentang "Petualangan Si Brokoli" yang perlu diselamatkan dengan dimakan.  

Dampak:

Makanan tidak lagi dipandang sebagai musuh, tapi bagian dari imajinasi yang menyenangkan

6. Makan dalam Kegelapan: Fokus pada Rasa dan Tekstur

Ini bukan permainan aneh, melainkan latihan mindful eating, mendidik anak fokus pada indera perasa, bukan visual (termasuk gadget).  

Ketika visual dinonaktifkan, indera perasa dan penciuman anak jadi lebih peka. Mereka belajar merasakan makanan, bukan sekadar melihat atau menontonnya sambil scrolling TikTok.

Contoh Implementasi:

Lakukan "Makan Malam Misteri": sajikan makanan tanpa memberitahu menu, Anak ditutup matanya lalu diminta menebak bahan makanan berdasarkan rasa dan tekstur. 

Matikan lampu, nyalakan lilin, dan ajak anak mendeskripsikan rasa makanan hanya berdasarkan sensasi lidah/hidung.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun